Tak Cuma Soal Beton KCN, Nelayan Cilincing Keluhkan Limbah yang Cemari Lautan: Kita Semua Bersalah
Nelayan tak cuma mengeluhkan soal struktur beton yang terpasang di perairan Cilincing, Jakarta Utara dan belakangan viral
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Rr Dewi Kartika H
Danu mengatakan, berkurangnya hasil tangkapan para nelayan karena ada pekerjaan proyek pelabuhan yang dilakukan KCN.
Ia pun menyebut, dampak yang dirasakan nelayan bukan cuma soal hasil tangkapan, tapi juga pengeluaran bahan bakar yang bertambah karena keberadaan struktur beton membuat jalur melaut mereka harus berubah.
Mewakili para nelayan Cilincing, ia pun meminta solusi dari Pemprov DKI Jakarta serta pihak KCN untuk permasalahan ini.
"Kami didampingi oleh pihak Sudin KPKP mencari solusinya seperti apa. Dengan adanya tanggul beton sekarang ini, nelayan dirugikan karena harus memutar. Setidaknya ada bahan bakar yang bertambah, ditanggapi oleh beliau. Lalu dengan proses pembangunan, itu yang paling dirasakan berkurangnya hasil tangkap sampai sejauh ini," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, manajemen KCN membantah apa yang ada di perairan itu adalah tanggul untuk membatasi area nelayan.
KCN menegaskan beton-beton itu adalah tanggul pemecah gelombang atau breakwater yang merupakan bagian dari pembangunan pelabuhan KCN di pesisir timur Jakarta Utara.
Tanggul yang dimaksud terbuat dari sheet pile yang dipancang ke dalam laut untuk menandai area pembangunan dermaga atau pier 3, proyek reklamasi KCN yang akan dimulai setelah pembangunan pier 2 rampung tahun 2025 ini.
Direktur Utama PT KCN Widodo Setiadi mengungkapkan, proyek pembangunan pelabuhan KCN sudah selesai sekitar 70 persen.
Menurut dia, dari rencana pembangunan dermaga atau pier, yang sudah selesai dibangun dan telah dioperasikan total adalah pier 1.
Di sisi lain, pier 2 dari pelabuhan KCN sudah rampung setengahnya dan akan selesai tahun ini.
"Proyek ini baru jadi 70 persen, ada pier 1, ada pier 2 yang di tengah baru setengah, akan selesai 2025, dan di pier 3 yang ini, sekarang jadi rame isunya ada tanggul beton, itu kalo kita lihat itu breakwater bagian dari pembangunan pelabuhan," kata Widodo.
Widodo mengungkapkan, tanggul beton yang belakangan disoroti itu adalah bagian dari pembangunan pelabuhan sebagai salah satu proyek strategis nasional.
Proyek pelabuhan KCN merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah dan swasta.
Proyek ini dibangun tanpa memakai dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Dalam konsesi yang ditandatangani, seluruh hasil pembangunan akan menjadi milik negara melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Curhat Nelayan Cilincing di Depan Pemilik Proyek Beton yang Viral: Pendapatan Kami Turun 70 Persen |
![]() |
---|
Pagar Beton di Laut Cilincing Kantongi Izin KKP, Gubernur Pramono: Kami Tak Bisa Apa-apa |
![]() |
---|
Harapan Nelayan Terhalang Tembok, Pramono Turun Tangan Minta KCN Tak Halangi Warga Mencari Nafkah |
![]() |
---|
Tanggul Beton Laut di Cilincing Jakut: Pemprov Jakarta dan Pemerintah Pusat Saling Lempar Bola Panas |
![]() |
---|
Dewan Kota Jakarta Utara Ingatkan Pentingnya Peran Insan Pers untuk Gaungkan Aspirasi Masyarakat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.