Serikat Pekerja JICT Lakukan Aksi Protes di Kantor JICT Terkait Kesejahteraan
"Ya banyak lah ada penurunan kesejahteraan kerja dan segala macam, hampir 90 persen penurunannya," kata Hasriz.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Ratusan pekerja Jakarta International Container Terminal (JICT) yang tergabung dalam Serikat Pekerja (SP) JICT melakukan aksi protes, Kamis (26/4/2018)di lobi utama kantor JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Aksi protes yang dilakukan (SP) JICT menuntut tiga hal utama, yakni terkait efisiensi alat kerja, kesejahteraan pekerja, dan pengelolaan JICT sepenuhnya kepada Pelindo II karena sebelumnya telah terjadi perpanjangan kontrak pengelolaan JICT antara Hutchison Port Holdings dengan PT Pelindo II.
Baca: Dilalui Obor Asian Games, Pemkot Jakarta Selatan Percantik Fasilitas Umum yang Dilintasi
Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Serikat Pekerja JICT Hasriz Malsyah di depan awak media dan ratusan pekerja JICT yang turut serta dalam aksi hari ini.
"Ya banyak lah ada penurunan kesejahteraan kerja dan segala macam, hampir 90 persen penurunannya," kata Hasriz.
Hasriz juga mengklaim, selama 18 bulan terakhir sedikitnya empat pekerja JICT meregang nyawa akibat kecelakaan kerja.
"Selama penurunan keselamatan kerja kita ketahui bahwa 18 bulan terakhir ini sudah diketahui ada empat korban kecelakaan kerja sampai meninggal dunia. Ditambah lagi dua minggu lalu kecelakan terjadi mengakibatkan luka parah di kepala seorang pekerja. Semalam saya dengar informasi ada kejadian lagi meninggal di blok LL," kata Hasriz.
Menurut dia, penurunan keselamatan kerja itu karena adanya efisiensi alat.
Kemudian, lanjut Hasriz, dirinya sebagai Ketum SP JICT juga menuntut agar pengelolaan JICT diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah dalam hal ini PT Pelindo II selaku perusahaan BUMN pemegang saham di JICT.
Baca: Sosialisasi, 16 Bendera Partai Politik Peserta Pemilu Dikibarkan di Halaman Walikota Jakarta Selatan
"Kami juga meminta kepada Presiden Indonesia Bapak Jokowi agar pengelolaan JICT ini 100 persen dikelola oleh negara, oleh negara dikembalikan pengelolaannya kepada Pelindo II 100 persen. Karena kenapa? Bahwa pelabuhan ini merupakan gerbang nasional wajib hukumnya bagi negara untuk mengelola," kata dia.
Pantauan TribunJakarta.com, ratusan pekerja JICT tersebut berkumpul sejak pagi dengan mengenakan seragam JICT serta ikat kepala berwarna merah bertuliskan '2019 JICT 100% Pelindo'.
Mereka berkumpul untuk melakukan aksinya di depan lobi utama kantor JICT tersebut.
Baca: 6 Bulan Berikan Layanan Ekstra, Sopir Taksi Fachruroji Diberi Voucer Makan di Restoran dan Bonus