Tak Memihak Buruh, Fadli Zon Kritisi Pemerintah yang Ingin Bawa Dosen dan Dirut Asing
Menurut dia, Perpres itu sangat merugikan masyarakat lantaran menghimpit kesempatan buruh lokal untuk mencari pekerjaan.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, SENAYAN - Massa buruh kian memadati Istora Senayan, Jakarta Pusat kala Fadli Zon menaiki panggung untuk menyuarakan mengenai kebijakan pemerintah saat ini yang tidak memihak rakyat, khususnya buruh kasar.
Fadli Zon mengungkapkan di hadapan ribuan massa buruh di atas panggung saat Hari Buruh Internasional atau May Day 2018.
Baca: Tuntut Realisasi Kenaikan Upah dari Rp 1.700 Menjadi Rp 2.250, Marsinah Tewas Setelah Hilang 3 Hari
"Hari ini saya datang mengoreksi kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak pro buruh. Cabut Perpres nomor dua puluh tahun dua ribu delapan belas," katanya di di Istora, Selasa (1/5/2018).
Menurut dia, Perpres itu sangat merugikan masyarakat lantaran menghimpit kesempatan buruh lokal untuk mencari pekerjaan.
"Ketika masyarakat membutuhkan lapangan kerja kenapa pemerintah justru mengeluarkan Perpres ini, sehingga lapangan kerja yang harusnya bisa untuk buruh lokal, diambil oleh buruh asing," ujarnya.
Baca: Di KTT Ulama dan Cendekiawan Muslim, Jokowi Singgung Penggunaan Media Sosial Sebar Radikalisme
Fadli Zon pun memperkirakan pemerintah memiliki niatan untuk membawa sejumlah tenaga ahli dari luar negeri.
"Pemerintah juga berniat mau membawa dosen asing dan membawa dirut-dirut BUMN dari luar negeri, apa tidak ada orang Indonesia yang mampu melaksanakan tugas-tugas tersebut," ujarnya disertai sorakan massa buruh dan tepuk tangan.
Baca: Hampir Seribu Personel Gabungan Diterjunkan Kawal May Day di Tangerang
Massa yang menyaksikan itu berasal dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KASPI), Serikat Pekerja Nasional (SPN), Asosiasi Serikat Pekerja Nasional (Aspek Indonesia) dan massa lainnya.