Adu Tagar di Media Sosial Hingga Berdampak ke Dunia Nyata, Pakar Komunikasi Politik Ungkap Fakta Ini
Tak hanya itu, ia juga mengungkapkan terdapat tiga peranan dalam sebuah tagar di media sosial hingga berimbas ke dunia nyata.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Kurniawati Hasjanah
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Kurniawati Hasjanah
TRIBUNJAKARTA.COM - Sosok pakar komunikasi politik UIN Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto angkat bicara terkait perang tagar di media sosial yang berdampak ke dunia nyata.
Pasalnya, tagar itu dibuatkan ke sejumlah kaus maupun benda lainnya lalu digunakan oleh beberapa oknum.
Penggunaan benda itu tampak memancing hawa panas terlebih saat digunakan di area publik.
Diketahui, terdapat peristiwa persekusi yang dialami seorang ibu dan anak yang memakai kaus #DiaSibukKerja.
Baca: Pemerintah Buka Lowongan CPNS hingga Gelombang Ke Tiga, 2 Formasi Ini Jadi Prioritas
Kejadian itu dialami Susi Ferawati yang mendapatkan perlakuan intimidasi oleh segerombolan orang yang memakai kaus #2019GantiPresiden di Bundaran Hotel Indonesia.
Susi yang mengenakan kaus #DiaSibukKerja sama sekali tak berniat membuat gesekan dengan orang-orang yang memakai kaus #2019GantiPresiden.
Bahkan, ketika beberapa orang yang mengenakan #2019GantiPresiden itu sempat berpapasan di depan kelompoknya, Susi dan teman-temannya sama sekali tidak mengolok mereka.Baginya, berbeda pilihan adalah hal biasa yang tidak perlu dipermasalahkan.
Namun, Susi tidak mengetahui kalau ternyata masih ada orang yang mengenakan kaus #2019GantiPresiden berkumpul di Bundaran Hotel Indonesia.
Alih-alih mendapat perlakuan sopan, Susi dan anaknya malah diintimidasi oleh kerumunan tersebut.
"Saya enggak tahu kalau ternyata dari arah Sudirman ada juga dari yang kelompok itu," tuturnya.
Dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube Kompas TV, ramainya kaus tersebut bermula dari perang tagar di media sosial.
Perang tagar ini memanas tak hanya di jagad maya, tapi juga tercermin dalam realita lewat distribusi atribut berupa kaos dengan tagar masing-masing.
Gun Gun mengungkapkan, polarisasi sejak 2014 sudah ada dan hal tersebut dikelola.