Marak Terjadinya Perceraian, Psikolog Ungkapkan Fakta 'Ketidakharmonisan Dalam Rumah Tangga'

"Pernikahan dianggap seperti pacaran, kalau sudah tidak harmonis dan enggak cocok, bubar saja," kata psikolog perkawinan ini.

Editor: Kurniawati Hasjanah
goodieweb.
Ilustrasi 

TRIBUNJAKARTA.COM - Beberapa tahun belakangan marak isu perceraian menghiasi kehidupan masyarakat.

Bahkan, trennya terus mengalami peningkatan sekitar 15-20 persen setiap tahun di Indonesia.

Benarkah masalah yang dihadapi pasangan "zaman now" lebih kompleks?

Alasan utama perceraian adalah ketidakharmonisan dalam hubungan rumah tangga.

Namun, faktor penyusunnya sangat banyak.

Baca: 3 Ambulans RS Bhayangkara Masuk ke Mako Brimob Depok, Ada Apa?

Menurut psikolog Ajeng Raviando, M.Psi, komunikasi yang tidak efektif, mimpi dan fakta pernikahan yang tidak sesuai, sampai terlalu banyak mengakses gawai, menjadi batu sandungan dalam pernikahan di era modern ini.

"Faktor lain adalah ekonomi. Di zaman sekarang ini, terutama pada pasangan milenial, suami dan istri sama-sama bekerja sehingga tidak takut bercerai karena istri juga mandiri secara finansial," katanya dalam acara talkshow yang diadakan Resik V Godokan Sirih di Jakarta (8/5).

Ajeng mengatakan, saat ini ada pergeseran nilai dalam memandang pernikahan.

"Pernikahan dianggap seperti pacaran, kalau sudah tidak harmonis dan enggak cocok, bubar saja," kata psikolog perkawinan ini.

Pernikahan, lanjut Ajeng, tidak sesederhana dongeng yang pasti berakhir indah.

Pernikahan yang langgeng butuh kerja keras dan kesabaran kedua belah pihak.

"Tantangan pasangan suami istri banyak, tetapi selalu ada solusinya," katanya.

Baca: Resmi Bercerai, Ini Pesan Mantan Mertua Kepada Gracia Indri

Presenter Soraya Larasati mengamini pendapat Ajeng.

Setelah menikah selama 6 tahun dan memiliki dua anak, Soraya mengaku selalu berusaha membangun kemesraan dalam rumah tangganya.

"Perhatian kecil juga penting, tidak cuma menyediakan minum, tapi juga memberi pujian dan menanyakan kabarnya saat ia sedang bekerja. Terkesan sepele tapi penting," kata Soraya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved