Mako Brimob Rusuh

Rekam Jejak Wawan yang Picu Kerusuhan Mako Brimob, Anggota JAD dan Motivator Penyerangan Pos Polisi

Sejumlah aparat kepolisian pun tampak mengamankan lokasi. Tribun mewawancarai Ketua RT 3 RW 15 tempat Beni bermukim, Zainal Arifin.

Kompas.com/Garry Andrew Lotulung
Teroris kursi roda wawan kurniawan 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Narapidana teroris (napiter) bernama Abu Afif alias Wawan yang diduga sebagai provokator kerusuhan Rutan Teroris Cabang Salemba di Mako Brimob.

Wawan terluka usai kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

Baca: Anggota Komisi III Harap Kepolisian Segera Lakukan Investigasi Terkait Kerusuhan Mako Brimob

TribunJakarta.com, merangkum berbagai fakta mengenai jejak dan sosok Abu Afif.

Berikut faktanya:

1. Wawan Ditangkap di Kampar

Rumah kontrakan terduga teroris di Jalan Giam XII Perumahan Pandau Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, diamankan petugas, Selasa (24/10).
Rumah kontrakan terduga teroris di Jalan Giam XII Perumahan Pandau Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, diamankan petugas, Selasa (24/10). (TribunPekanbaru/Dody Vladimir)

Densus 88 Mabes Polri dikabarkan mengamankan dua orang terduga teroris di Kabupaten Kampar, Riau, Selasa (24/10/2017).

Keduanya, Wawan alias Abu Afif, dan Beni Syamsu Trisno alias Abu Ibrohim.

Keduanya merupakan warga Desa Panjau Jaya, Kecamatan Siak Huku, Kabupaten Kampar.

Sejumlah aparat kepolisian pun tampak mengamankan lokasi. Tribun mewawancarai Ketua RT 3 RW 15 tempat Beni bermukim, Zainal Arifin.

Baca: Bandara Adi Sucipto Yogyakarta Ditutup Akibat Debu Vulkanik

"Tidak ada hal yang mencurigakan. Selama ini ikut gotong royong. Kerja di biro listrik Ini bukan rumah dia, dia nyewa. Yang punya rumah di Padang. Kabarnya ditangkap bukan di sini. Yang tinggal di sini istri dan satu anaknya," ujarnya.

2. Peran Wawan

Suasana di dalam Mako Brimob Kelapa Dua, Depok pasca kerusuhan yang dilakukan narapidana terorisme, Kamis (10/5/2018). Sebanyak 145 narapidana terorisme yang menguasai Rutan Cabang Salemba Mako Brimob menyerahkan diri setelah dilakukan operasi Polri.
Suasana di dalam Mako Brimob Kelapa Dua, Depok pasca kerusuhan yang dilakukan narapidana terorisme, Kamis (10/5/2018). Sebanyak 145 narapidana terorisme yang menguasai Rutan Cabang Salemba Mako Brimob menyerahkan diri setelah dilakukan operasi Polri. (Kompas.com/Kristianto Purnomo)

Lima orang pria yang diduga teroris yang ditangkap Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri Selasa (24/10/2017) ternyata berencana akan menyerang kantor-kantor polisi yang ada di Riau, terutama di Kota Pekanbaru dan Kampar.

"Kenapa kita amankan dan ditangkap karena tim sudah mengikuti sejak enam bulan lalu dan mereka akan melakukan eksekusi dengan penyerangan kepada kantor-kantor polisi. Mulai dari pos polisi, kemudian Polsek, Polres bisa-bisa juga ke Mapolda Riau," jelas Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo. Sik, M.M

Menurutnya yang ditangkap tersebut masih ada kaitanya dengan penangkapan yang dilakukan densus 88 di Provinsi Jambi beberapa waktu lalu.

"Karena di Jambi itu membuat dan dilatihkan membuat dan meracik bom," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved