Mako Brimob Rusuh
Rekam Jejak Wawan yang Picu Kerusuhan Mako Brimob, Anggota JAD dan Motivator Penyerangan Pos Polisi
Sejumlah aparat kepolisian pun tampak mengamankan lokasi. Tribun mewawancarai Ketua RT 3 RW 15 tempat Beni bermukim, Zainal Arifin.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Narapidana teroris (napiter) bernama Abu Afif alias Wawan yang diduga sebagai provokator kerusuhan Rutan Teroris Cabang Salemba di Mako Brimob.
Wawan terluka usai kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.
Baca: Anggota Komisi III Harap Kepolisian Segera Lakukan Investigasi Terkait Kerusuhan Mako Brimob
TribunJakarta.com, merangkum berbagai fakta mengenai jejak dan sosok Abu Afif.
Berikut faktanya:
1. Wawan Ditangkap di Kampar

Densus 88 Mabes Polri dikabarkan mengamankan dua orang terduga teroris di Kabupaten Kampar, Riau, Selasa (24/10/2017).
Keduanya, Wawan alias Abu Afif, dan Beni Syamsu Trisno alias Abu Ibrohim.
Keduanya merupakan warga Desa Panjau Jaya, Kecamatan Siak Huku, Kabupaten Kampar.
Sejumlah aparat kepolisian pun tampak mengamankan lokasi. Tribun mewawancarai Ketua RT 3 RW 15 tempat Beni bermukim, Zainal Arifin.
Baca: Bandara Adi Sucipto Yogyakarta Ditutup Akibat Debu Vulkanik
"Tidak ada hal yang mencurigakan. Selama ini ikut gotong royong. Kerja di biro listrik Ini bukan rumah dia, dia nyewa. Yang punya rumah di Padang. Kabarnya ditangkap bukan di sini. Yang tinggal di sini istri dan satu anaknya," ujarnya.
2. Peran Wawan

Lima orang pria yang diduga teroris yang ditangkap Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri Selasa (24/10/2017) ternyata berencana akan menyerang kantor-kantor polisi yang ada di Riau, terutama di Kota Pekanbaru dan Kampar.
"Kenapa kita amankan dan ditangkap karena tim sudah mengikuti sejak enam bulan lalu dan mereka akan melakukan eksekusi dengan penyerangan kepada kantor-kantor polisi. Mulai dari pos polisi, kemudian Polsek, Polres bisa-bisa juga ke Mapolda Riau," jelas Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo. Sik, M.M
Menurutnya yang ditangkap tersebut masih ada kaitanya dengan penangkapan yang dilakukan densus 88 di Provinsi Jambi beberapa waktu lalu.
"Karena di Jambi itu membuat dan dilatihkan membuat dan meracik bom," katanya.