Sekilas Kisah Porter Pasar Tanah Abang, Diberi Upah Rp 5 ribu Hingga Tak Dapat Order Seharian

Pria asal Jambi ini mengakui, mampu mengangkat beban belanjaan maksimal 40 - 50 kilo untuk dipanggul.

Penulis: Anisa Kurniasih | Editor: Kurniawati Hasjanah
TRIBUNJAKARTA.COM/ANISA KURNIASIH
Kondisi di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Jumat (11/5/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Anisa Kurniasih

TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG - Menjadi seorang porter atau tukang angkut barang di pusat perbelajaan Tanah Abang, Jakarta Pusat sudah digeluti Beta selama lima tahun terakhir.

Setiap hari, Beta selalu mangkal di depan pintu barat blok A tanah Abang sejak pukul 08.00 WIB - 18.00 WIB.

Dengan seragam bertuliskan porter Tanah Abang, Beta menjajakan jasanya untuk mengangkut barang atau belanjaan pengunjung.

Ia pun tak pernah mentarifkan upah setiap kali membawa kantong belanjaan yang beratnya mencapai puluhan kilo.

Meski kondisi Pasar Tanah Abang terlihat selalu ramai, namun ia mengatakan tak selalu mendapat tawaran mengangkut barang.

Baca: Ngaku Hamil Hingga Minta Tanggung Jawab Pria Ini, Lucinta Luna Aku Gak Mau Nyusahin Kamu

Bahkan, Beta  pernah dalam satu hari sama sekali tak mendapatkan rupiah karena tak ada pengunjung yang membutuhkan dirinya.

"Pernah sama sekali enggak dapat uang, ya mau gimana lagi, paling kalau pas dapat banyak saya simpan terus nanti dipake buat makan pas lagi sepi, " ujar Beta, porter di Tanah Abang, Kamis (10/5/2018).

Pria asal Jambi ini mengakui, mampu mengangkat beban belanjaan maksimal 40 - 50 kilo untuk dipanggul.

Ia kerap memanggul barang dari blok A Tanah Abang sampai Stasiun Tanah Abang.

Sempat juga ia memanggul barang hingga ke Thamrin City dan Petamburan.

"Ya mau gimana lagi, namanya kerjaan kita pakai tenaga ya harus dijalanin, meskipun capek dan berat tapi karena udah terbiasa ya enggak masalah," ujar Beta.

Baca: Kerusuhan di Mako Brimob, Mantan Narapidana Teroris Ini Ungkap Cara Tersangka Menguasai Senjata

Kepada TribunJakarta.com, ia juga bercerita, sempat diberi upah Rp 5 ribu saat memanggul barang sekira 20 kilogram sampai ke Stasiun Tanah Abang.

Ia memang hanya menerima pemberian seikhlasnya dari pengunjung dan tidak pernah tahu berapa banyak uang yang akan diberikan kepadanya.

"Kalau lagi kebeneran orangnya baik ya baik kasihnya banyak, tapi kalau emang pas orangnya istilahnya pelit ya udah harus ikhlas kita nya, mau gimana lagi," ujar Beta.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved