Formappi Sebut Penambahan Kursi Wakil Ketua DPR hanya Mengada-ada
Formappi menganggap bahwa menghidupkan kembali BAKN merupakan sesuatu yang tak perlu, karena BAKN sudah dibubarkan pada tahun 2009-2014.
Penulis: Nawir Arsyad Akbar | Editor: Rr Dewi Kartika H
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nawir Arsyad Akbar
TRIBUNJAKARTA.COM, MATRAMAN - Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) menganggap bahwa penambahan jabatan Wakil Ketua DPR terlalu mengada-ada dan tujuannya hanya untuk mengakomodasi partai pemenang pemilu.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Formappi, I Made Leo Wiratma saat mengevaluasi kinerja DPR Masa Sidang (MS) IV tahun sidang 2017 - 2018.
"Penambahan jabatan wakil ketua DPR terlalu mengada-ada karena tujuannya hanya untuk mengakomodasi permintaan PDIP sebagai pemenang pemilu harus mendapat jatah di kursi pimpinan," ujar I Made Leo di kantor Formappi, Matraman, Jakarta Timur, Selasa (22/5/2018).
Perlu diketahui, Utut Ardianto dari Fraksi PDIP menduduki posisi wakil ketua DPR Bidang Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) dan BURT.
Formappi menganggap bahwa menghidupkan kembali BAKN merupakan sesuatu yang tak perlu, karena BAKN sudah dibubarkan pada tahun 2009 - 2014 dan kinerjanya dianggap tidak optimal.
Baca: 2 Kecelakaan Lalu Lintas Renggut 2 Korban Jiwa di Jakarta Timur
"BAKN sempat dibubarkan karena selama periode DPR 2009-2014 kinerjanya tidak optimal. Masalahnya, dalam waktu lima tahun saja BAKN tidak optimal apalagi dihidupkan lagi ketika periode 2014-2019 yang hanya tinggal 2 tahun. Tentu optimalisasi ini akan menjadi pertanyaan besar," ujar I Made Leo Wiratma.
Selain di tingkat Pimpinan, DPR juga merotasi 8 dari 11 pimpinan Komisi DPR yang meliputi Komisi I, II, V, VI, VII, VIII, IX, X, dan dua badan yakni Badan Legislasi dan BAKN.
Sebagian besar rotasi tersebut dilakukan atas permintaan Fraksi Partai Golkar dengan alasan kompetensi dan penyegaran.
"Penambahan jabatan wakil ketua DPR ini hanya akan memboroskan anggaran negara karena tidak linear dengan produktivitas yang dihasilkan," ujar I Made Wiratma.