Aman Abdurrahman Sebut Pengebom Gereja Sakit Jiwa, Kapolri: Viralkan

"Tolong nanti viralkan pernyataan Aman Abdurahman di sidang," ujar Kapolri di Mapolda Jambi, Jumat (26/5/2018).

Editor: Erik Sinaga
istimewa
Kapolri Jenderal Pol Prof. H. Muhammad Tito Karnavian, Ph.D mengunjungi tiga anak terduga pelaku yang selamat dari ledakan bom di lantai lima Blok B No.2 Rusunawa, Wonocolo, Sidoarjo.  

TRIBUNJAKARTA.COM, JAMBI- Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta agar pernyataan terdakwa kasus terorisme Aman Abdurrahman di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, diviralkan.

Saat membacakan nota pembelaan atau pleidoi dalam persidangan, Aman menyatakan bahwa hanya orang sakit jiwa yang menamakan serangkaian teror di Surabaya sebagai jihad.

Baca: Ingat Kasus Luthfi Hasan, Fahri Hamzah Tidak Terima Jika PKS Calonkan Abraham Samad Jadi Presiden

"Tolong nanti viralkan pernyataan Aman Abdurahman di sidang," ujar Kapolri di Mapolda Jambi, Jumat (26/5/2018).

Kapolri menilai penyataan Aman Abdurahman sangat penting untuk meredam aksi teror seperti yang terjadi di Surabaya yakni melakukan bom bunuh diri di Gereja, bahkan melibatkan anak-anak.

Aman Abdurahman.
Aman Abdurahman. (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

Tito percaya hal itu karena Aman Abdurahman adalah pimpinan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), kelompok yang diduga sebagai dalang bom Surabaya dan aksi teror di sejumlah daerah.

"Aman Abdurahman menyampaikan bahwa melakukan serangan kepada orang kafir, termasuk umat Nasrani, sepanjang dia tidak menggangu tidak boleh dan haram, berdosa, apalagi melakukan bom bunuh diri, membawa anak, itu masuk neraka. Itu bukan kata saya," kata Kapolri.

Baca: Diambang Sejarah Jadi Juara 3 Kali Berturut-turut Liga Champions, Real Madrid Lakukan 3 Ritual

Sebelumnya, Aman menyebut hanya orang-orang sakit jiwa yang menamakan serangkaian teror tersebut sebagai jihad.

"Dua kejadian (teror bom) di Surabaya itu saya katakan, orang-orang yang melakukan, atau merestuinya, atau mengajarkan, atau menamakannya jihad, adalah orang-orang yang sakit jiwanya dan frustrasi dengan kehidupan," ujar Aman.
Aman menyampaikan, aksi bom bunuh diri yang dilakukan ibu dan anaknya di sebuah gereja di Surabaya terjadi karena pelakunya tidak memahami tuntunan jihad.

"Kejadian dua ibu yang menuntun anaknya terus meledakkan diri di parkiran gereja adalah tindakan yang tidak mungkin muncul dari orang yang memahami ajaran Islam dan tuntutan jihad, bahkan tidak mungkin muncul dari orang yang sehat akalnya," kata dia. (Yoga Sukmana)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Kapolri: Viralkan Pernyataan Aman Abdurrahman

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved