Ramadan 2018
Tetap Buka di Bulan Ramadan, 4 Warung Lapo Tuak dan Kafe di Depok Digeruduk Warga
Pemilik dan pengelola warung serta kafe sempat menolak menutup tempat usaha mereka saat digeruduk warga.
TRIBUNJAKARTA.COM, DEPOK -- Ratusan warga RW 10, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong Kota Depok, menggeruduk sejumlah warung dan kafe di sisi timur di Jalan Raya Bogor, Jatijajar, Depok, Sabtu (26/5/2018) malam sekitar pukul 23.50.

Penyebabnya warung lapo tuak dan kafe yang menyajikan musik hidup dan minuman keras itu, tetap beroperasi selama Ramadan, hingga pagi hari.
Hal itu membuat warga yang bermukim di seberang warung dan kafe, sangat merasa terganggu terutama saat melaksanakan sahur.
Pemilik dan pengelola warung serta kafe sempat menolak menutup tempat usaha mereka saat digeruduk warga.
Hal itu membuat warga geram dan nyaris mengobrak-abrik serta merobohkan bangunan semi permanen warung dan kafe tersebut.
Beruntung sejumlah petugas kepolisian dari Polresta Depok dan Polsek Cimanggis berhasil mencegah aksi anarkis warga.
Polisi kemudian melakukan mediasi dengan warga yang marah hingga Minggu (27/5/2018) dinihari.
Baca: Minggu Pagi di Bulan Ramadan, Aktivitas Olahraga di Universitas Indonesia Depok Sepi
"Warga sangat terganggu dengan kebisingan mereka, selama Ramadan ini terutama saat santap sahur. Karenanya warga sepakat agar warung dan kafe itu dibongkar. Sebab mereka sudah jelas-jelas melanggar aturan dan tidak mengindahkan instruksi Wali Kota Depok," kata Latief salah seorang perwakilan warga yang melakukan mediasi dengan polisi, Minggu dinihari.
Warga menuding ada 4 warung lapo tuak dan kafe yang menjadi sumber masalah.
"Bahkan mereka juga menjual minuman keras ilegal, selama ini," kata Latief.
Baca: Sudah Ada Sejak 1648, Masjid Tertua di Pekojan Ini Ternyata Peninggalan Warga India
Kapolsek Cimanggis, Kompol Suyud menjelaskan pihaknya akhirnya berkoordinasi dengan Satpol PP Depok, untuk memenuhi keinginan warga.
Tak lama sejumlah petugas Satpol PP Depok, datang. Bahkan Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna juga tampak hadir dan menenangkan warga yang marah.
"Kami pastikan semua warung dan kafe yang ada itu akan dibongkar," kata Pradi. Sebab keberadan bangunan tersebut selama ini, kata Pradi, juga diduga ilegal dan berdiri di lahan yang dilarang untuk usaha.
Karena kepastian bahwa warung dan kafe itu akan dibongkar, warga akhirnya tenang dan puas. Satu persatu mereka kembali ke rumah mereka. (Budi Sam Law Malau)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Ratusan Warga Geruduk Warung dan Kafe di Depok, yang Tetap Beroperasi Selama Ramadan, .