Jimly: Almarhum Dawam Rahardjo Ingin Dikebumikan Dekat Makam Nurcholish Madjid di Kalibata
Beruntungnya, terdapat satu lahan kuburan kosong yang terletak dekat dengan makam dari Nurcholish Madjid di TMP Kalibata.
Penulis: Nawir Arsyad Akbar | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nawir Arsyad Akbar
TRIBUNJAKARTA.COM, PONDOK KELAPA - Cendikiawan Muslim Dawam Rahardjo berpesan sebelum dirinya meninggal agar dikebumikan di dekat makam Nurcholish Madjid di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.
Pesan tersebut disampaikan almarhum saat dirinya masih dapat berbicara kepada keluarganya, dan langsung diteruskan kepada
Menurut Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Jimly Assidiqqie.
Baca: Gagal Masuk SMA Favorit Diduga Jadi Faktor Remaja Ini Gantung Diri, Tinggalkan 4 Surat Wasiat
"Kepada saya disampaikan, ada pesan dari Pak Dawam (Rahardjo) waku masih bisa bicara beliau minta dimakamkan dekat Cak Nur (Nurcholish Madjid)," ujar Jimly Assidiqqie di rumah duka kawasan Komplek Billymoon, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (31/5/2018).
Usai mendapatkan amanat tersebut, Jimly mengatakan langsung memghubungi Kementerian Sekretariat Negara terkait pemakaman almarhum Dawam Rahardjo di TMP Kalibata.
Baca: Inilah Pesta Paling Gila yang Dilakukan Pada Zaman Dahulu, Keramat namun Mesum
Beruntungnya, terdapat satu lahan kuburan kosong yang terletak dekat dengan makam dari Nurcholish Madjid di TMP Kalibata.
"Alhamdulillah sudah ada 4 atau 5 kuburan sebelah Cak Nur itu, tapi masih ada yang kosong satu. Jadi keluarga agak tenang, jadi amanat almarhum sudah terpenuhi. Mudah-mudahan khusnul khotimah, ini tanda-tanda baik," ujar Jimly.
Sebelum diberangkatkan menuju TMP Kalibata, Jimly meminta seluruh kerabat, teman, dan keluarga agar mendoakan almarhum Dawam Rahardjo diterima di sisi Tuhan.
"Jadi kita doakan mudah-mudahan segala amal ibadah, segala amal bakti pengabdian almarhum Dawam Rahardjo, menjadi pengabdian kepada bangsa dan negara dinilai oleh Allah sebagai amal jariyah," ujar Jimly.
Baca: Sidang Replik, Jaksa Tolak Pembelaan Aman Abdurrahman dari Tuntutan Hukuman Mati
Dawam Rahardjo, merupakan budayawan ahli ekonomi yang lahir pada tahun 1942 di Solo, Jawa Tengah.
Ia pernah menempuh studi di Pondok Pesantren Al-Munawwir, Krapyak dan juga dikenal sebagai salah satu penafsir Al-Qur’an.
Kabar wafatnya Dawam Rahardjo diperoleh, kemarin, Rabu (30/5/2018) pada pukul 21.55 WIB di ICU RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat.