Masjid Jami Kampung Baru di Pekojan Menjadi Saksi Bisu Perjuangan dalam Melawan Penjajah
Konon di masjid ini pernah digunakan sebagai tempat untuk menyusun strategi dari para ulama dan pejuang ketika melawan penjajah
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, TAMBORA - Sebagai masjid yang telah berusia ratusan tahun, sudah pasti benda-benda yang ada di dalam Masjid Jami Kampung Baru, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat memiliki nilai sejarah.
Hal itulah yang membuat mimbar ukir dari masjid ini kini disimpan di Museum Sejarah Jakarta.
"Mimbar disini diminta sama pihak museum untuk disimpan disana karena itu termasuk benda yang cukup bersejarah," kata Pengurus Masjid Jami Kampung Baru, Ahmad Mufik kepada TribunJakarta.com, Minggu (3/6/2018).
Mufik menuturkan sebagai masjid yang dibangun sejak masa penjajahan, tentu masjid ini pada awalnya tak hanya berfungsi sebagai tempat beribadah.
Baca: Menhub Tegaskan Tidak Ada Kenaikan Tiket Mudik
Konon di masjid ini pernah digunakan sebagai tempat untuk menyusun strategi dari para ulama dan pejuang ketika melawan penjajah.
"Konon ceritanya kala itu Syekh Maulana Yusuf pada saat membantu Pangeran Jayakarta untuk perang lawan VOC juga sempat berada di masjid ini," kata Mufik.
Mufik menjelaskan bahwa lokasi Kali Bandengan yang berada di depan masjid ini kala itu ukurannya sangat lebar sehingga bisa dilalui kapal-kapal dari Banten.
"Kali depan ini itu dulunya nyambung dari Sunda Kelapa sampa Banten. Makanya masjidnya ada di dekat kali karena dulu katanya kapal bisa masuk sampai di depan sini," ujarnya.