Ramadan 2018
Bukan SOTR, Sandiaga Uno Anjurkan Warga Sahur in the Masjid
"SOTR itu lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya gantinya dgn SITM yaitu (Sahur in the Masjid)," kata Sandiaga.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengimbau kepada warga Ibu Kota supaya tidak melakukan sahur on the road (SOTR) selama bulan Ramadan.
Sandi menyebut, bahwa kegiatan SOTR lebih banyak mudaratnya ketimbang dengan manfaatnya.
Untuk itu dirinya memiliki ide supaya SOTR diganti dengan sahur in the masjid (SITM).
"Kami sudah menyatakan tegas dari awal bahwa kami tidak mengijinkan SOTR," kata Sandiaga Uno kepada wartawan di gedung Balai Kota DKI Jakarta, Senin (4/6/2018).
"Apalagi SOTR itu lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya gantinya dgn SITM yaitu (Sahur in the Masjid) memakmurkan dan dimakmurkan oleh masjid," tambahnya.
Baca: Polisi Tangkap Penyiram Air Keras Saat Sahur on the Road di Kampung Melayu
Baca: Bawa Celurit saat Sahur On The Road, Dua Remaja Ditangkap Polisi
Sebelumnya, ramai diberitakan telah terjadi kerusuhan dibeberapa wilayah yang disebabkan oleh tawuran antar peserta SOTR.
Selain itu, para peserta SOTR juga kedapatan merusak fasilitas publik yang belum lama diresmikan, yakni underpass Mampang-Kuningan Jakarta Selatan.
Beberapa coretan terlihat kembali mengotori underpass tersebut akibat ulah tangan-tangan jahil yang tidak bertanggung jawab.
"Saya sudah bicara dengan Pak Kapolda, kami apresiasi sekali bahwa kepolisian akan melakukan tindakan tegas dan mereka mereka semua yang melakukan vandalisme tidak akan dibiarkan tak mendapat sanksi," ujar Gubernur Anies Baswedan ditempat yang berbeda sebelumnya.