Penjualan Timun Suri Menurun 50 Persen, Pedagang Duga Warga Sudah Mulai Mudik

Bahkan penurunan penjualan timun suri tersebut mencapai 50 persen jika dibanding pada sepuluh hari pertama bulan puasa.

Penulis: Novian Ardiansyah | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TribunJakarta.com/Novian Ardiansyah
Pedagang timun suri di Jalan Puri Indah, Kembangan, Jakarta Barat. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Novian Ardiansyah

TRIBUNJAKARTA.COM, KEMBANGAN - Memasuki sepuluh hari kedua di bulan Ramadan, penjualan timun suri semakin menurun.

Bahkan penurunan penjualan timun suri tersebut mencapai 50 persen jika dibanding pada sepuluh hari pertama bulan puasa.

"Sekarang turun, makin turun makin ke sini," ujar Rosi salah seorang pedagang timun suri di Jalan Puri Indah, Kembangan, Jakarta Barat, (4/6/2018).

Baca: 8 Fakta Bentrok Jakmania dan Bonek di Bantul: Wartawan Dipukul, Anggota TNI Luka, Mobil Dirusak

Diketahui, ada sekitar 7 pedagang timun suri yang berdagang di Jalan Puri Indah.

Rosi mengatakan, peningkatan penjualan hanya terjadi pada awal bulan Ramadan.

"Pas awal banyak yang beli emang bisa sampai 100 kg per hari, tapi sekarang mah cuma setengahnya saja 50 kg per harinya," kata Rosi.

Menurutnya, penurunan penjualan tersebut lantaran banyak masyarakat yang sudah mulai pergi ke kampung halaman.

"Sudah pertengahan gini orang sudah pada mudik, terus juga yang buka puasa sekarang pada pilih beli makanan atau minuman jadi ketimbang bikin sendiri," kata Rosi.

Baca: Terduga Teroris Lampung Dikenal Tertutup, Rumah Dipasangi Bendera Merah Putih Malah Minta Diturunkan

Sementara itu, Intan pedagang lainnya mengatakan, penjualan pada Ramadan ini juga menurun jika dibanding tahun sebelumnya.

"Puasa tahun ini juga lebih sepi kalau dibanding tahun kemarin mah. Tahun kemarin bisa jual timun suri 200 kg sampai 300 kg perhari. Sekarang cuma 100 kg," kata Intan.

Mereka pun memprediksi penjualan akan semakin menunrun pada sepuluh hari terkahir bulan Ramadan.

"Pasti semakin turun, enggak mubgkin meningkat. Soalnya orang-orang sudah makin banyak yang mudik," kata Rosi.

Meski begitu, mereka akan tetap menjajakan timun suri sampai hari terakhir puasa.

"Sampai pas malam takbiran tetap jual, biasanya ada aja yang beli katanya buat diolah jadi minuman pas lebaran," ujar Rosi.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved