Jokowi Sempat Usulkan Universitas Islam Internasional Indonesia Dibangun di Luar Pulau Jawa
Ia berbicara usai Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan sambutan.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CIMANGGIS - Presiden Joko Widodo melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Cimanggis, Depok.
Jokowi tiba di lahan bekas RRI pada pukul 08.43 WIB dengan mengenakan batik lengan panjang berwarna cokelat, peci, celana panjang, dan sepatu berwarna hitam.
Baca: THR Belum Keluar, Pedagang Parsel Cikini Prediksi Penjualan Meningkat pada H-7 Lebaran
Ia berbicara usai Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan sambutan.
Dalam sambutannya, bekas Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan rencana pembangunan UIII telah digodok selama dua tahun.
Di tahap perencanaan, Jokowi menyebut proses pencarian lahan yang digunakan untuk membangun UIII merupakan hal yang sulit.
Baca: Jadi Pemulung, Stigma Terlibat PKI Membuat Hidup Adik Pramoedya Ananta Toer Hancur
Alasannya, Jokowi meminta UIII dibangun di lahan lebih dari 1.000 hektar yang ada di pula Jawa.
"Permintaan awal saya saat itu lebih dari seribu hektar, tapi ternyata enggak ada lahan yang seribu hektar di Jawa. Saya menawarkan di luar Jawa, semua tim menyampaikan tidak setuju. Ya sudah sekarang dibangun saja, carikan lahan yang mendekati 1.000 hektar," kata Jokowi di Cimanggis, Depok, Selasa (5/6/2018).
Setelah dicari, pemerintah akhirnya mendapat lahan seluas 142 hektar milik RRI di Cimanggis, Depok.
Meski tidak sesuai yang diinginkannya, Jokowi mengaku puas dengan lahan yang didapat.
"Setelah melihat di lapangan tadi, saya kaget. Ternyata 142 hektar itu sebuah lahan yang sangat luas, Alhamdulillah. Saya enggak bayangkan kalau dapat yang 1.000 hektar," ujarnya.
Dalam peletakan batu pertama, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Meristekdikti Mohamad Nasir turut hadir.