Info Mudik 2018

Bandeng Asap, Oleh-oleh Khas Surabaya yang Masih Jadi Primadona

Jika ingin membawa oleh-oleh khas Surabaya ini disarankan untuk mampir ke Pasar Ganteng

Editor: Muhammad Zulfikar
Surya/Fatimatuz Zahro
Bandeng Asap khas Surabaya 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Ke Surabaya tak afdal jika pulang tanpa membawa oleh-oleh bandeng asap. Ya, penganan yang rasanya manis gurih, dan pedas ini memang masih jadi primadona untuk oleh-oleh makanan di kota buaya ini.

Jika ingin membawa oleh-oleh khas Surabaya ini disarankan untuk mampir ke Pasar Ganteng. Sejumlah toko oleh-oleh di sana selalu dipadati oleh konsumen. Salah satunya adalah Toko Sudi Mampir.

Para pengunjung datang dari berbagai kota. Sofi Fitriyati misalnya. Ia dan suami tampak sibuk memilih bandeng asap yang sudah dimasukkan dalam kotak. Warga Jakarta ini memborong sampai delapan kotak ikan bandeng asap.

"Saya asli Surabaya tapi sudah lama tinggal di Jakarta. Kalau ke Surabaya selalu kangen sama bandeng asap. Makanya mau beli banyak, request keluarga besar juga," ucapnya beberapa waktu lalu.

Baca: Wajib Santap Menu Brekat Dalem Ayam Pakai Daun Kelapa di Kampung Emas, Gunung Kidul

Ia menyebutkan, memang di daerah lain ada juga menu bandeng asap. Namun menurutnya beda dengan yang asli dari Surabaya. Rasanya masih juara dibandingkan dari Sidoarjo atau daerah lain.

"Lebih gurih dan bumbunya manis dan pedas itu yang selalu dicari," ujarnya.

Untuk memperoleh bandeng asap di gerai toko yang berdiri sejak tahun 1970 an ini, disesuaikan dengan berat bandeng yang dibeli. Sebab hitungannya Rp 120 ribu per kilogramnya. Sedangkan satu ekor bandeng asap rata-rata beratnya satu hingga 1,5 kilogram.

"Selain bandeng asap juga ada otak-otak lalu juga banyak pilihan oleh-olehnya," imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Resha Andria, pengunjung asli Sumedang. Lantaran mendapat libur cukup panjang, ia menyempatkan pulang ke Surabaya, ke rumah nenek di bilangan Sawahan.

"Kalau saya suka otak-otaknya. Sama lapis Surabaya. Buat oleh-oleh keluarga," ujarnya.

Ia harus membawa sampai dua kardus oleh-oleh dari Surabaya. Menurutnya, banyak resep kue lawas yang menjadi favoritnya jika di Surabaya.

Baca: Pemudik Diimbau Hati-hati saat Melintasi Jalan Raya Daendels di Pantura

Memang seperti kue spiku atau lapis Surabaya juga ada di daerah lain, namun jika di Surabaya rasanya lain.

"Ada legitnya dan lembut," komentarnya.

Sementara itu pengelola gerai oleh-oleh Sudi Mampir, Rofii, menyebutkan untuk ikan asap memang masih menjadi favorit. Oleh-oleh tersebut dibuat langsung dengan resep turun temurun.

"Bumbunya sederhana, setelah ikan di asap, tentu ada rasa asap yang khas. Kalau sausnya dibuat dari petis bawang putih sama cabai yang banyak," ucap Rofii.

Untuk menu ikan asal ini, pemilik toko bisa sampai membuat 180 ikan asap setiap harinya dan selalu habis. Terutama di momen peak season lebaran seperti ini. (Surya/Fatimatuz Zahro)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved