Rawan Kecelakaan, Pria Ini Rela Menahan Panas Jaga Perlintasan KA di Tanjung Priok
Alasannya demi keamanan pengendara atau masyarakat yang melintasi rel kereta tersebut.
Penulis: Rafdi Ghufran Bustomi | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Rafdi Ghufran
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Andi (34), dengan setia menahan panas demi menjaga pintu perlintasan kereta buatan warga di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Alasannya demi keamanan pengendara atau masyarakat yang melintasi rel kereta tersebut.
Kepada TribunJakarta.com, Andi mengaku ikhlas menjalani pekerjaan sebagai penjaga palang pintu kereta api.
Baca: Ketua Keamanan Komplek Telkom Belum Dapat Memastikan Terduga Teroris Adalah Warganya
Meski begitu tidak jarang pengendara yangelintas memberikan imbalan berupa uang secara sukarela.
"Buat keamanan juga sih, soalnya kan kalau kita yang jagain ga ada yang kecelakaan tuh. Ya ini mah buat sukarela aja, saya ga nuntut kok kalo mau ngasih berapa," kata Andi Rabu (20/6/2018).
Uang yang didapatkan Andi dari pengguna jalan, tidak semua masuk ke kantong pribadinya.
Sebagian dari uang tersebut nantinya akan digunakan warga sekitar untuk membeli bahan material guna memperbaiki jalan di rel tersebut.
Baca: Targetkan Beroperasi Saat Asian Games, Sandiaga Klaim Pengerjaan LRT Sudah 85 Persen
"Ini uang dari pengguna jalan kan sebagian kita pake buat beli semen. Yang betulin warga sini, ini pasir kita beli, semen kita beli," ujar Andi kepada TribunJakarta.com.
Andi tidak sendiri bertugas menjaga palang pintu kereta tersebut, dia dibantu oleh beberapa teman sesama suka relawan.
Dalam sehari dirinya mampu menghabiskan waktu sekurangnya empat jam untuk menjaga palang pintu kereta itu.
Ia juga mengaku, sebelum ada palang pintu tersebut, di kawasan itu rawan terjadi kecelakaan maupun tindak kejahatan.
Namun setelah palang pintu kereta dibuat warga, kejadian tersebut tidak pernah lagi terjadi.