Rayakan Malam Muda-Mudi di PRJ, Sandiaga Ajak Warga Belajar dari Fatahillah

"Tanggal tersebut merujuk pada hari ketika pasukan gabungan yang dipimpin oleh Fatahillah berhasil mengusir penjajah Portugis,"

Penulis: Novian Ardiansyah | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Novian Ardiansyah
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno saat menghadiri malam muda-mudi yang juga rangkaian acara HUT Kota Jakarta ke-491 di Pekan Raya Jakarta (PRJ) Kemayoran. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Novian Ardiansyah

TRIBUNJAKARTA.COM, KEMAYORAN - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menghadiri malam muda-mudi dalam rangka memeriahkan HUT ke-491 Jakarta di Pekan Raya Jakarta (PRJ) Kemayoran, Jakarta Pusat.

Malam muda mudi merupakan serangkaian acara mulai dari pemilihan Miss Jakarta Fair hingga pesta kembang api.

Dalam sambutannya Sandiaga mengatakan, tanggal 22 Juni yang merupakan HUT Jakarta merujuk pada tanggal yang sama di tahun 1527.

"Tanggal tersebut merujuk pada hari ketika pasukan gabungan yang dipimpin oleh Fatahillah berhasil mengusir penjajah Portugis dari Sunda Kelapa, 22 Juni 1527," kata Sandiaga, Kamis (21/6/2018).

"Sejak itu nama Sunda Kelapa diganti menjadi Jayakarta dan kini menjadi Jakarta Ibukota Negara Republik Indonesia tercinta," tambahnya.

Melihat Fatahillah yang berhasil merebut kekuasaan dari tangan penjajah, Sandiaga pun berpesan kepada masyarakat untuk turut belajar dari perjuangan Fatahillah.

"Mari kita belajar dari Fatahillah. Jas Merah, jangan sampai melupakan sejarah. Fatahillah menghimpun potensi, menumbuhkan daya saing, dan memenangkan ekonomi," ujar Sandi.

Berbicara menenai daya saing, Sandi menyebutkan jika posisi Indonesia di World Economic Forum naik lima peringkat ke posisi 36.

"World Economic Forum menempatkan Indonesia pada posisi ke-36. Kita sudah naik 5 peringkat menjadi posisi ke-36 dan mengalahkan Portugal yang dikalahkan oleh Fatahillah 491 tahun lalu yang ada di peringkat ke-42," kata Sandi.

Namun menurutnya, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan untuk lebih meningkatkan ekonomi Indonesia.

"Masih banyak pekerjaan rumah. Kita masih kalah dibandingkan Thailand, Singapura, maupun Malaysia. Oleh karena itu, kita harus mampu untuk bersatu. Mari kita perbesar potensi ekonomi kita, satukan potensi bersama, dan menangkan persaingan global," pungkas Sandi.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved