Bantah Tudingan SBY, Polri: Kita Jaga Kemanan dan Netralitas
"Tidak ada sama sekali pun untuk tidak netral bersikap di lapangan," ujar Rikwanto.
Penulis: Novian Ardiansyah | Editor: Ilusi Insiroh
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Novian Ardiansyah
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Polri membantah pernyataan atau tudingan dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyebut ada oknum BIN, TNI dan Polri yang tidak netral dalam Pilkada 2018.
Terkait hal itu Polri melalui Kabiro Multimedia Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto menepis tudingan tersebut.
Rikwanto mengatakan, tudingan itu hanya bersifat pendapat yang belum jelas bukti kebenarannya.
Baca: Berderai Air Mata, Evi Beberkan Kesedihannya Melihat Andika Eks Kangen Band
"Itu pendapat ya siapa saja boleh. Bukan hanya dari Pak SBY, dari siapa saja boleh berpendapat. Tinggal pendapat itu mendasar apa tidak, terwujud di lapangan dan bisa dibuktikan atau tidak," ujar Rikwanto di Kanror Kemenkominfo RI, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (25/6/2018).
Ia menegaskan, jika Polri bersama dengan TNI tetap menjaga netralitas dalam pelaksaan Pilkada Serentak 2018.
"Tidak ada sama sekali pun untuk tidak netral bersikap di lapangan," ujar Rikwanto.
"Tadi saya sampaikan dalam paparan kan, tugas kita dua yang utama, yaitu menjaga keamanan supaya itu terlaksana dengan baik, kemudian menjaga netralitas," tambahnya.
Sebelumnya Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara terang-terangan menyebut ada oknum BIN, TNI dan Polri yang tidak netral dalam Pilkada 2018.
Baca: Andika Eks Kangen Band Berlinang Air Mata, Dinasehati Ruben Onsu: Dik Ini Cewe Baik Lho
"Yang saya sampaikan itu bukan isapan jempol belaka, tidak ada niat seorang SBY menuduh, melebih-lebihkan, mendramatisasi apalagi duhli, tuduh liar, itu bukan DNA saya, saya hati-hati dalam berbicara," ujar SBY di Hotel Santika, Bogor Tengah, Kota Bogor, Sabtu (23/6/2018).
"Tapi yang saya sampaikan ini cerita tentang ketidak netralan elemen atau oknum dari BIN, TNI, Polri, itu nyata adanya, ada kejadian, bukan hoaks, sekali lagi, ini oknum," sambungnya.