Adu Mulut dengan Rocky Gerung Soal Ambang Batas Capres, Adian Napitupulu: Perbanyak Piknik Dulu

Mendengar pernyataan seperti itu, Rocky Gerung menyatakan, dalilnya adalah seolah-olah open legal policy padahal itu prinsip.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Wahyu Aji
YouTube
Rocky Gerung - Adian Napitupulu 

TRIBUNJAKARTA.COM - Akademisi Rocky Gerung dan politikus PDI Perjuangan terlibat adu komentar terkait ambang batas calon presiden 2019 atau presidential threshold.

Dikutip TribunJakarta.com dari akun YouTube Najwa Shihab yang diposting pada Rabu (4/7/2018), tampak keduanya hadir menjadi narasumber di acara Mata Najwa.

Awalnya Najwa Shihab selaku host menjelaskan, ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden kembali digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Gugatan itu dilakukan oleh 12 tokoh publik yang menyatakan, ada kekeliruan tafsir saat anggota DPR membuat aturan tersebut dan dinilai menghambat munculnya calon presiden alternatif.

Untuk itu, dalam acara tersebut ada dua kubu yang dihadirkan terkait soal ambang batas pencalonan presiden itu.

"Saya persilahkan Bang Rocky apa argumen utama, mengapa ambang batas pencalonan presiden tak diperlukan?," tanya Najwa.

Rocky Gerung menegaskan, pemaparannya kali itu bukan sebuah argumen karena kalau argumen dirinya harus membuktikan.

Ia mengatakan, prinsip pertama dalam bernegara adalah mentaati konstitusi.

"Konstitusi bilang, penetapan presiden itu 50 persen plus 1. Kalo ada aturan 20 persen itu akal-akalan," ungkapnya.

"Kita ingin syarat pencalonan itu ditentukan konstitusi, bukan DPR. Itu syarat yang kedaluwarsa,” sambungnya.

Sementara Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu mengungkapkan, syarat tersebut sebagai syarat pencalonan bukan pelantikan.

Punya Suami Konglomerat, Nia Ramadhani Beberkan Pesan Terakhir Ayahanda sebelum Dirinya Menikah

“Jika argumennya menghalangi kebebasan, bagaimana pun, kebebasan tetap terbatas. Harus ada syarat yang ditetapkan. Jadi ambang batas itu sudah benar, tugas negara mengaturnya,” papar Adian.

Kemudian, Najwa menanyakan lebih lanjut pendapat Rocky terkait syarat ambang batas capres.

"Kalo tadi disebutkan Bang Adian, kebebasan itu harus ada syarat yang ditetapkan. Apakah syarat ambang batas itu wajar atau tidak wajar? Karena apa?," tanya Najwa.

"Ya ditetapkan, diujung pemilihan presiden. 50 persen plus 1 itu ketetapan fungsi kebebasan. Justru kalau dipasang 20 persen itu menghambat kebebasan. Jadi jangan alasan teknis, yang fundamental itu diabaikan," imbuh Rocky.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved