Tak Takut Api Saat Bertugas, Petugas Damkar yang Gugur di Jakarta Utara Dijuluki 'Limbad'

Haeruddin tutup usia di RSUD Koja pagi hari tadi sekira pukul 6.10 WIB. Dirinya pun meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.

TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Potret wajah Haeruddin saat upacara penghormatan terakhirnya, Senin (16/7/2018), di Asrama Pemadam Kebakaran, Cilincing, Jakarta Utara. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Kepala Suku Dinas Penanggulangan Pemadam Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara Satriadi Gunawan membeberkan, anggotanya Haeruddin (51) sering dijuluki 'Limbad' oleh rekannya.

Haeruddin tewas usai memadamkan api yang melalap kawasan Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Julukan itu mengacu pada kinerja Haeruddin, yang saat di lapangan tidak pernah berhenti berjuang melakukan pemadaman di lokasi-lokasi kebakaran.

Unggah Potret Bersama Kekasih Deddy Corbuzier, Kalina Oktarani Mengaku Mirip Sabrina

Atas semangat kerja kerasnya memadamkan api, rekan-rekan Haeruddin seakan menganggap dirinya seperti Limbad sang pesulap yang kerap memamerkan aksi-aksi debus.

Haeruddin dianggap seperti Limbad lantaran dirinya seperti tidak takut akan api sama sekali saat bekerja.

Satriadi juga mengatakan, pria yang telah bekerja sebagai petugas pemadam kebakaran sejak 28 tahun yang lalu itu sempat ia pilih sebagai Komandan Pleton (Danton).

Eks Perenang Nasional Optimis Renang Indonesia Raih Medali di Asian Games 2018

Satriadi mengakui apabila Haeruddin adalah Danton terbaik yang pernah ia pilih.

"Itu saya bilang karena bekerja nggak ada capeknya. Itu Danton terbaik yang pernah saya pilih waktu itu," kata Satriadi, Senin (16/7/2018) di Asrama Pemadam Kebakaran Cilincing, Jakarta Utara.

Julukan Limbad sudah melekat di diri Haeruddin sejak bertahun-tahun yang lalu.

"Dia nggak pernah menyerah, nggak pernah mengeluh, nggak pernah mundur dari perintah. Julukan itu sudah lama, karena berdasarkan kinerjanya," beber Satriadi.

Diketahui, Haeruddin meninggal setelah memadamkan api yang melalap gudang di kawasan Sunter dini hari tadi. Haeruddin sempat mengalami sesak nafas sebelum dirinya dibawa ke rumah sakit.

Haeruddin tutup usia di RSUD Koja pagi hari tadi sekira pukul 6.10 WIB. Dirinya pun meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved