Penjual Arum Manis Masih Bertahan Lestarikan Jajanan Tempo Dulu
Meski begitu masih saja ada pedagang arum manis yang bertahan dari gempuran berbagai jajanan baru yang beredar di pasaran.
Penulis: Rafdi Ghufran Bustomi | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Rafdi Ghufran
TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Jajanan arum manis memang sempat menjadi primadona di kalangan anak-anak pada masanya.
Namun saat ini jajanan yang terbuat dari gula dan diolah menjadi berserat itu sudah mulai sulit dijumpai, terutama di Jakarta.
Meski begitu masih saja ada pedagang arum manis yang bertahan dari gempuran berbagai jajanan baru yang beredar di pasaran.
• Panwaslu Tangerang Selatan Temukan Tujuh ASN Aktif Daftar Bacaleg
Satu di antaranya Arif (48) yang berjualan di kawasan Koja, Jakarta Utara.
Dirinya mengaku masih mau menjual jajanan arum manis lantaran hendak melestarikan jajanan tradisional yang menjadi favorit di masanya.
"Karena saya ingin melestarikan jajanan-jajanan tradisional zaman dulu, supaya anak jaman sekarang masih bisa nyicipin arum manis," kata Arif Rabu (18/7/2018).
• PB PASI Tidak Bebankan Zohri Target Medali di Asian Games 2018, Ini Alasannya
Arif pun mengaku banyak pembeli dari kalangan anak-anak yang langsung suka saat pertama kali mencicipi arum manis dagangannya.
Selain itu banyak juga pelanggan dewasa yang sengaja membeli arum manisnya karena rindu dengan jajanan semasa kecilnya.
"Alhamdulillah banyak yang suka, terutama anak-anak yang baru nyobain, ada juga pembeli dewasa yang kangen-kangen beli ginian," ujarnya kepada TribunJakarta.com.
Arif sendiri mengaku telah satu tahun menjalani profesi sebagai penjual arum manis, hal itu dilakukannya karena dia telah pensiun dari pekerjaan sebelumnya.
Untuk setiap kantong arum manis dibanderolnya seharga Rp 8 ribu per kemasan, dirinya pun mendapatkan dagangannya dari kawasan Bekasi, Jawa Barat.