Jemaah Saat Salat Isya Jadi Korban Gempa di Lombok
Korban menginggal akibat gempa 7 skala richter di Lombok, Nusa Tenggara Barat kemungkinan besar akan bertambah.
Penulis: Nawir Arsyad Akbar | Editor: Ilusi Insiroh
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nawir Arsyad Akbar
TRIBUNJAKARTA.COM, MATRAMAN - Korban menginggal akibat gempa 7 skala richter di Lombok, Nusa Tenggara Barat kemungkinan besar akan bertambah, seiring dengan proses evakuasi yang masih berlanjut.
Diantaranya adalah, adanya sejumlah korban gempa yang merupakan jemaah yang saat itu sedang menjalankan ibadah salat Isya, di sebuah masjid di Lombok Utara.
"Yang sampai saat ini belum bisa dievakuasi. Contohnya adalah, korban jemaah yang tadi malam sedang menjalankan salat Isya, terjadi gempa. Kemudian masjid roboh menimpa jamaah," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Senin (6/8/2018).
Ia menceritakan terdapat sejumlah korban jiwa, dari jemaah yang sedang salat Isya di masjid yang ada di Desa Lading-Lading, Kabupaten Lombok Utara.

Namun, evakuasi masih belum dapat dilakukan karena belum adanya alat berat, yang dapat membantu memindahkan reruntuhan masjid di Desa Lading-Lading, Lombok Utara.
"Sampai saat ini belum bisa dievakuasi, karena belumnya ada alat berat. Sehingga personel tim SAR gabungan melakukan evakuasi secara manual. Tapi terkendala lapisan beton yang runtuh," ujar Sutopo.
Demi membantu para korban, BNPB sudah mengirimkan sebanyak 21 ton bantuan logistik dan peralatan ke korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Kebutuhan mendesak yang dibutuhkan saat ini adalah tenaga medis, obat-obatan, serta makanan khususnya makanan cepat saji dan makanan balita.
Serta, sejumlah peralatan berat guna memudahkan proses evakuasi korban dan membuka akses jalan ke wilayah yang terdampak gempa.
"Kami sudah terbangkan 21 ton logistik dan peralatan. Kebutuhan mendesak bagi pengungsi, antara lain makanan siap saji, air bersih," ujar Sutopo.
• Ketua Fraksi PKS Instruksikan Anggotanya Sumbang Gaji Dewan untuk Korban Gempa NTB
• Korban Meninggal Dunia 91 orang, 209 Luka-Luka, BNPB: Masa Darurat Gempa Lombok Hingga 11 Agustus