Idul Adha 2018

Terserang Kudis dan Bakteri, Dua Sapi di Jakarta Utara Tak Layak Dikurbankan

Sebanyak tujuh tempat dengan total 459 hewan kurban disambangi oleh tiga petugas Sudin KPKP sejak siang hingga sore ini.

TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Petugas memeriksa hewan kurban di Jalan Anggrek, Jakarta Utara, Rabu (15/8/2018). 

Sudin KPKP Jakarta Utara Tinjau 7 Tempat Penampungan Hewan Kurban di Koja

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara meninjau tujuh tempat penampungan hewan kurban di Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Rabu (15/8/2018).

Sebanyak tujuh tempat dengan total 459 hewan kurban disambangi oleh tiga petugas Sudin KPKP sejak siang hingga sore ini.

Kepala Satuan Pelaksana Kecamatan Koja Sudin KPKP Jakarta Utara, Liza Engalika, menyebut, dari tujuh tempat penampungan yang dikunjungi, hanya ada dua sapi yang tidak layak dikurbankan.

Dua sapi itu kedapatan mengidap penyakit yang cenderung tidak berbahaya. Seekor sapi mengidap penyakit scabies (kudis), dan seekor lainnya terkena infeksi bakteri.

"Tadi kami menemukan, ada beberapa ekor yang sakit. Pertama tadi scabies satu ekor sapi di Kramat Raya. Kemudian ada yang infeksi bakteri," kata Liza.

Meski tidak berbahaya, petugas Sudin KPKP tetap melarang dua sapi itu untuk dikurbankan.

Pasalnya, penyakit yang diderita sapi itu tentunya sangat tidak layak untuk dikonsumsi bagi para penerima jatah kurban nantinya.

"Kami kasih tanda silang dan kami mohon untuk tidak dijual. Walaupun seandainya itu sudah dibeli sama masyarakat," kata Liza.

Pantauan di tempat penampungan hewan kurban milik Junaedi di Jalan Anggrek, tepatnya depan Pasar Rawabadak, Koja, Jakarta Utara, tim Sudin KPKP terlihat memeriksa kondisi fisik sejumlah sapi yang ada di sana.

Mereka melihat kondisi mata, kulit, serta bagian badan lainnya dari 85 sapi yang ada di tempat penampungan itu.

Di sela pemeriksaan, terdapat seekor sapi yang mengalami luka di dua kaki belakangnya. Petugas Sudin KPKP langsung menyemprotkan cairan antiseptik penyembuh luka itu.

Menurut Liza, kedua kaki belakang sapi itu terluka pada saat diantarkan dari tempat pemasoknya yang diketahui terdapat di Tuban, Jawa Timur.

"Itu antiseptik untuk pengobatan luar. Tadi itu karena proses pembawaan dengan harapan sapi tersebut bisa sembuh. Karena cuman luka luar saja," ujar Liza.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved