Cerita Kakek Nanang, Jauh-jauh dari Cirebon ke Tangerang Hanya Berjualan Bendera

Nanang harus menempuh ratusan kilometer dari kota asalnya, Cirebon, menuju Tangerang, untuk berjualan bendera Merah Putih jelang HUT ke-73 RI.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Y Gustaman
TribunJakarta.com/Ega Alfreda
Nanang (67) pria asal Cirebon yang setahun sekali beradu nasib berjualan bendera merah putih di Tangerang, Kamis (16/8/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Ratusan kilometer Nanang terpisah jarak dari keluarganya di Cirebon, karena harus berjualan bendera Merah Putih jelang HUT ke-73 Kemerdekaan Indonesia di Tangerang.

Pria 67 tahun itu terpaksa mengadu nasib dengan menjual pernak-pernik bendera Merah Putih di Tangerang untuk memenuhi kebutuhan ekonominya.

Selama di Tangerang ia menumpang tidur di kontrakan bosnya di sekitaran Pasar Anyar.

"Kalau bukan karena uang, saya juga enggak mau jauh-jauh ke sini," singkat Nanang kepada TribunJakarta.com, Kamis (16/8/2018).

Ia terpaksa ke Tangerang lantaran kalah bersaing dengan penjual bendera di Cirebon.

Seumur hidupnya Nanang baru tiga kali berjualan bendera Merah Putih.

"Anak tujuh, semua kerja pas-pasan. Anak saya yang terakhir tidak menikah dan rumah saya masih ngontrak. Cucu juga sudah banyak," cerita Nanang.

Selama masih bisa bergerak ia berusaha menghidupi keluarganya di Cirebon.

Walau, ketujuh anaknya sudah melarang Nanang untuk pergi mengingat usia dan kesehatannya.

Kisahnya tak berhenti di sana, tangan-tangan jahil pun kerap kali meneror Nanang. Pasalnya, banyak anak-anak muda berpenampilan punk yang sering iseng mengambil bendera kecil miliknya dan kabur.

"Sudah biasa. Ya mau bagaimana lagi. Mau kejar dan teriak sudah tidak mampu. Tapi alhamdulillah orang sekitar suka bantu beli dagangan saya," tutur Nanang.

Ia pun kerap berseteru dengan petugas Satpol PP lantaran berjualan di pinggir sekitar Jalan Ahmad Yani, Jalan Perintis Kemerdekaan, dan Jalan Taman Makam Pahlawan Taruna.

"Cuma bisa pasrah," singkat Nanang.

Bendera yang Nanang jual pun beragam, mulai dari Rp 30 ribu berukuran 60 sentimeter x 30 sentimeter hingga Rp 400 ribu yang berukuran 10 meter.

"Cuma untuk makan nasi. Yang penting keluarga besar saya bisa makan nasi. Itu saja," tutur Nanang.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved