M Taufik dan KPU Jalani Mediasi Kedua Terkait Sengketa Pemilu

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI kembali menggelar mediasi terkait sengketa pemilihan umum (Pemilu) yang dijalani pemohon Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang juga politisi partai Gerindra Mohammad Taufik.

Mediasi kedua yang dijalani Senin (20/8/2018) pagi ini juga dihadiri termohon yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.

M Taufik mengatakan dirinya tidak memiliki persiapan khusus menghadapi mediasi hari kedua ini.

Ia menegaskan, dirinya tetap berpegang pada permohonannya bahwa status tidak memenuhi syarat (TMS) sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 20 Tahun 2018 yang menyatakan bahwa mantan napi koruptor tidak diperkenankan mengikuti pemilu legislatif.

"Tidak ada persiapan apa-apa, kan kita minta bahwa KPU untuk merubah keputusannya berkaitan dengan posisi saya sebagai calon anggota DPRD bahwa yang tadinya TMS harus menjadi memenuhi syarat, karena apa, karena menurut saya keputusan KPU bertentangan dengan UU kan pedoman kita bekerja ya saya kira UU lah jangan ngarang-ngarang sendiri," ucap M Taufik di Kantor Bawaslu DKI, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

M Taufik menjelaskan, segala keputusan terkait sengketa pemilu ini ia serahkan sepenuhnya kepada Bawaslu.

"Saya kira Bawaslu memang institusinya yang memang bisa menentukan atas perselisihan ini," pungkasnya.

Sebelumnya, Bawaslu DKI telah menggelar mediasi pertama pada Kamis (16/8/2018) antara M Taufik dan KPU. Mediasi tersebut tidak memenuhi kesepakatan, maka dari itu mediasi dilanjutkan hari ini.

• Sutopo Purwo Nugroho Harus Jalani Kemoterapi ke-4 di RSPAD: Mohon Doanya

• Penuhi Keinginan Bocah Pemanjat Tiang Bendera, Via Vallen Temukan Kesamaan dengan Joni

• Batal Menikah dengan Mantan Model, Atta Halilintar Pamer Pacar Baru

• Semarakkan Opening Ceremony Asian Games 2018, Via Vallen: Kapan Lagi Kayak Gini di GBK