Idul Adha 2018
Sapi Kerap Stres dan Kabur Hendak Dipotong, Juragan Sapi: Itu Pasti dari Australia
"Bukan dari kita itu sapinya (Indonesia), yang kabur pas mau dipotong itu pasti sapi dari Australia," jelas Sugiarto saat ditemui di lapaknya, Selasa
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Menjelang hari pemotongan hewan kurban saat Hari Raya Idul Adha 2018, banyak sapi yang melarikan diri saat hendak dipotong. Aksi sapi tersebut bahkan menjadi viral di media sosial.
Hal tersebut banyak terjadi dan terekam kamera di media sosial, tak jarang hal tersebut hingga melukai warga sekitar yang diseruduk hewan berbadan besar tersebut.
• Koleksi 11 Medali: Indonesia Tambah Medali dari Cabang Angkat Besi, Wushu dan Badminton
Sugiarto seorang saudagar hewan kurban di kawasan Jalan Lapas Pemuda, Kota Tangerang menyebutkan, sapi yang kabur dan stres ketika hendak dipotong bukan berasal dari Indonesia.
"Bukan dari kita itu sapinya (Indonesia), yang kabur pas mau dipotong itu pasti sapi dari Australia," jelas Sugiarto saat ditemui di lapaknya, Selasa (21/8/2018).
Menurut pengalamannya, tidak ada perawatan khusus menjaga agar sapi tidak stres saat ingin dipotong pada hari raya Idul Adha.
• 515 Orang Tewas Akibat Gempa NTB Sejak 29 Juli 2018
Sangat sederhana, ujar Sugiarto, sapi hanya perlu diberi makan cukup, tidak terlalu lama kena sinar matahari, dan rajin disiram menggunakan air agar badan selalu lembab.
"Sapi yang stres juga berpengaruh terhadap kualitas dagingnya. Karena jadi rentan kena penyakit," sambung dia.
• Menengok Sapi Jokowi-JK yang Tidak Mau Makan Jika Didekati Banyak Orang
Sudah berkecimpung di dunia jual beli hewan kurban, Sugiarto selalu memasok hewan yang berasal dari Indonesia. Pada tahun ini pun ke-65 sapi yang ia tawarkan berasal dari Lampung.
Sapi-sapi yang ia jual pun dibanderol antara Rp 22 juta hingga Rp 35 juta tergantung kualitas dan bobot sapi.