Cerita Tukang Parkir di Tanah Abang Merasa Dirugikan Pak Ogah yang Sering Memalak
Sementara itu kata dia, wilayah parkir lainnya dikenakan tarif yang tak masuk akal, sehingga pengendara juga dirugikan dan terkadang membuat kesal.
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Afdhalul Ikhsan
TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG - Merugikan teman pekerjaan atau menggunting dalam lipatan, itu lah pepatah yang pas untuk mencerminkan kasus juru parkir liar atau yang biasa disebut pak Ogah, di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Bagaimana tidak, empat pak ogah ini kerap memalak pengemudi yang hendak mengeluarkan kendaraan di seputaran Pasar Tanah Abang seperti Blog F, Blog G dan Tikungan Bata hingga teman satu pekerjaannya merasa pun ikut dirugikan.
"Ada empat orang yang ditangkap, nah kebetulan saya juru parkir juga dan pastinya dirugikan," kata juru parkir, Muhammad Nur (40) kepada TribunJakarta.com saat ditemui di lokasi, Senin (27/8/2018).
Nur mengaku kerugian yang dialaminya berupa nama baik juru parkir tercoreng.
Terlebih dirinya juga juru parkir yang meminta tarif seikhlasnya kepada pengendara.
"Kalau saya nggak main harga, mobil keluar saya parkirin, kemudian saya dikasih nggak dikasih ya sudah berarti belum rejeki saya, makanya nama saya bersih di polisi," ucapnya disela-sela mengatur kendaraan.
Sementara itu kata dia, wilayah parkir lainnya dikenakan tarif yang tak masuk akal, sehingga pengendara juga dirugikan dan terkadang membuat kesal.
"Yang ditangkap itu parkir liar, mereka membantu mengeluarkan kendaraan dan meminta bayaran yang tidak masuk akal," sambung Nur merasa geram dengan ulah parkir liar tersebut.
Sebutan pak ogah dinilai negatif karena kerap memaksa pengendara membayar biaya parkir.
Meski begitu lanjutnya, disatu sisi pak ogah terkadang membantu pengendara agar tidak kesulitan mengeluarkan kendaraan bahkan mengurangi kemacetan di wilayah Tanah Abang.
"Pak ogah itu sebenarnya membantu melancarkan jalan dan memudahkan pengendara cuman mereka itu memaksa pengendara untuk bayar disitu jeleknya, tapi nggak semua begitu, buktinya saya," tutur Nur yang sudah bekerja selama bertahun-tahun.
Terpisah, seorang pedagang Nely (25) membenarkan penangkapan terhadap juru parkir liar.
"Iya di Blog F ini ada yang ditangkap, katanya dia parkir liar suka malakin begitu," ungkapnya kepada TribunJakarta.
Menurutnya, pak ogah kerap meminta tarif berlebih terutama pada hari Senin hingga Jumat.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/pasar-tanah-abang_20180829_061856.jpg)