Tukang Parkir Liar di Pasar Tanah Abang Minta Rp 10 Ribu, Gedor Pintu Mobil Jika Tak Diberi Uang
Asmadi (39) bercerita perihal pengalamannya 13 tahun menjadi sopir taksi di kawasan Pasar Tanah Abang.
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Afriyani Garnis
TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG - "Kalau yang rese (mengganggu) itu Blok A. Dia sampai gedor pintu mobil kalau ngak dikasih uang" ujar Asmadi, saat ditemui di Pasar Tanah Abang Blok B, Senin (27/8/2018).
Asmadi (39) bercerita perihal pengalamannya 13 tahun menjadi sopir taksi di kawasan Pasar Tanah Abang.
Ia kerap mendapat teguran keras dari tukang parkir liar yang meminta uang kepadanya.
Asmadi sempat jengkel saat juru parkir menggedor keras pintu mobilnya saat membawa penumpang.
Uang yang diminta tergolong cukup besar, sejumlah Rp 10 ribu.
Namun, seringkali ia hanya memberi Rp 2000 saja.
"Sekarang sudah tidak seperti dulu, kalau dulu pemaksaan hampir disetiap sudut Pasar Tanah Abang. Sekarang ya di Blok A itu" ujar Asmadi.
Hal lain diungkapkan oleh Ferdi (28) yang lebih dari 10 tahun menjadi sopir taksi di kawasan Pasar Tanah Abang.
Saat ditemui, Ferdi sedang beristirahat sembari menunggu calon penumpangnya.
Ia bercerita, juru parkir akan menagih uang sebesar Rp 5000 saat mangkal.
Saat ia membawa penumpang, juru parkir akan menagih lagi Rp 2000.
Dalam sehari, Ferdi bisa dua kali mangkal di Pasar Tanah Abang.
Sehingga Ferdi dapat mengeluarkan modal Rp 14 ribu untuk parkir, pada orang yang berbeda.
Selain itu, Naskama (40) seorang sopir Bajaj juga kerap mendapatkan perlakuan yang sama dari juru parkir liar.
