Asian Games 2018
Kisah Kemenangan Eko Yuli Irawan: Ada Pengorbanan Istri Hamil Besar dan Mimpi Dapat Rp 1 Miliar
Atlet angkat besi Eko Yuli Irawan menceritakan kisah dibalik kemenangannya saat Asian Games 2018. Ternyata ada pengorbanan istri yang hamil besar.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM - Peraih medali emas Eko Yuli Irawan menceritakan dibalik kisah kemenangannya bagi Indonesia di Asian Games 2018.
Eko Yuli Irawan mendapatkan medali emas di kelas 62 kilogram.
Eko melakukan angkatan total 311 kg (snacth 141 dan clean and jerk 170).
Laga yang berlangsung di JIEXpo, Kemayoran, Jakarta Pusat tersebut, Eko membukukukan angkatan snacth 141 kg.
Setelahnya, ia melakukan angkatan clean and jerk dengan beban 170 kg.
Sehingga hasilnya ia membukukan total angkatan 311 kg.
Eko Yuli Irawan menyambet emas kelima untuk Indonesia di ajang Asian Games.
Kala menyambet emas, Jokowi hadir dengan mengenakan jaket merah dan dalaman kaos putih.
Dalam postingan video Menpora Imam Nahrawi, Jokowi tampak sedang melihat aksi Eko sedang merekam video dengan Menpora.
Di video tersebut, Eko berpesan, agar tetap semangat bagi semua atlet di Asian Games.
Menurut Eko, tidak ada kata yang tak mungkin selama mencoba dan berusaha.
"Alhamdulillah, semangat ya kita raih emas lagi," ungkap Menpora Imam Nahrawi.
Seiring kemenangannya yang membuat bangga Indonesia, Eko Yuli Irawan mengungkapkan dibalik kisahnya yang ternyata ada pengorbanan istri hamil besar yang harus menontonnya ketika bertanding.
Eko Yuli Irawan menceritakan kisahnya saat menjadi narasumber di acara Mata Najwa pada Rabu malam (29/8/2018).
Di awal perbincangan, Eko mendapatkan selamat dari Najwa Shihab selaku host Mata Najwa atas kelahiran anak keduanya.
"Selain selamat meraih medali emas. Saya juga mau beri selamat karena baru saja dikaruniai putra ke-2. Jadi, usianya berapa mas? Satu minggu?" ungkap Najwa Shihab.
"Enggak, baru dua hari. Hari senin kemarin baru melahirkan," tegas Eko.
• Dibalik Kisah Kemenangannya, Jonatan Christie Bandingkan dengan Kehidupan Bebas Anak Muda Lainnya
• Faldy Albar Meninggal Dunia: Penyakit, Tangisan Ahmad Albar Hingga Penyesalan Nafa Urbach
Eko menuturkan, kala pertandingan berlangsung, ternyata sang istri melakukan pengorbanan untuk menonton langsung pertandingan Eko Yuli Irawan.
Eko pun sempat deg-degan dan khawatir apabila istrinya sedang menonton dan mengalami kontraksi.
Meski demikian, kekhawatiran tersebut tak terjadi.
"Namanya siapa jadinya mas?" tanya Najwa.
"Insya Allah. Muhammad Azzam Al-Hafiz Irawan," tutur Eko.
"Kira-kira harus jadi atlet angkat besi juga enggak itu?" ungkap Najwa.
"Kalau itu tergantung anaknya sendiri. Kalau memang mau yah kita dukung. Kalau memang enggak, mungkin ada prestasi di tempat lain. Yang penting positif," tegasnya.
Tak hanya itu, Eko juga mengungkapkan latar belakang keluarganya yang menjadikannya sebagai atlet angkat besi.
• Buka Polling Soal Lelaki Idaman, Hotman Paris Bandingkan Jonatan Christie dengan Sosok Ini
• Jadi Idola Baru Kaum Perempuan, Jonatan Christie Ungkap Kebiasaannya Usai Bangun Tidur
"Dulu sih ayah penarik becak, kadang di sawah, tukang bangunan juga dan ibu bantu-bantu dagang sayuran di rumah," tutur Eko.
"Sebelumnya sih enggak kepikiran jadi atlet, cuman emang suka olahraga," sambung Eko.
Eko mengaku awalnya tak berpikiran untuk menjadi atlet, namun karena ada tempat latihan yang dekat rumahnya, maka ia mencoba ikut latihan.
"Kita coba latihan dan sebelum satu tahun udah dapat juara nasional," tuturnya.
"Waktunya latihan itu lagi boomingnya di tahun 2000 ada olimpiade, ada atlet Lampung medali perunggu. Itu kita dikomporin ama pelatih, ntar kalau kamu juara olimpiade dapat Rp 1 Miliar," sambungnya.
"Saya kepikiran kalau dapat segitu bisa bantu orang tua. Terus berjalan, dapat kejuaraan nasional, kok pulang cuma dapat medali aja. Terus dijelaskan ini kan baru nasional, belum olimpiade," ungkapnya.
Untuk itu, Eko Yuli Irawan bertekad untuk meraih medali emas di olimpiade.
"Memang saat ini belum tercapai, baru medali perak," ungkapnya.
"Tapi atlit yang tiga kali olimpiade berturut-turut selalu pulang bawa medali, ini dia orangnya," puji Najwa.
"Di Indonesia mungkin cuman satu-satunya. Tapi memang belum medali emas. Kita tetap berjuang untuk medali emas," tutur Eko.
Eko menegaskan, meski dirinya mendapatkan medali perak di olimpiade terakhir namun kebahagiaannya belum lengkap rasanya apabila belum meraih medali emas.
"Mudah-mudahan Pemerintah bisa membantu persiapannya lebih baik lagi," harapnya.
Simak Videonya: