Keracunan Susu Kedaluarsa, Disdikbud Peringatkan Sekolah Tak Sembarangan Terima Promosi

"Dengan kejadian itu, kami meminta pihak sekolah agar berhati-hati menerima berbagai bentuk promosi ataupun bantuan," tegasnya.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Erik Sinaga
zoom-inlihat foto Keracunan Susu Kedaluarsa, Disdikbud Peringatkan Sekolah Tak Sembarangan Terima Promosi
Kejadian diduga keracunan susu kemasan di SD Taruna Bangsa, Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis (31/8/2018).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, CIPUTAT - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangerang Selatan (Tangsel) menyesalkan kejadian nahas yang menimpa siswa SD Taruna Bangsa yang diduga keracunan akibat meminum susu kedaluarsa, promosi sebuah merek ternama.

Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, sebuah produsen susu ternama menggelar promosi di SD Taruna Bangsa, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) dengan memberikan susu gratis kepada seluruh siswa sekolah tersebut yang berjumlah 118 anak, Kamis (30/8/2018).

Dari 118 siswa yang meminum susu bertuliskan 'Morinaga' 'Chil.go', sekira 30 siswa alami mual dan muntah akut, sedangkan beberapa sisanya alami sakit perut.

Aparat kepolisian pun sudah memberikan keterangan hasil penyelidikan sementara yang menyatakan bahwa pada bungkus susu tertulis tanggal kadaluarsa yang melewati waktunya pada hari itu.

"Kami menyesalkan kejadian ini," terang Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel, Taryono, saat dihubungi TribunJakarta.com.

Taryono pun memperingatkan pihak sekolah Taruna Bangsa agar berhati-hati dalam menerima segala bentuk promosi produk atau bantuan dari pihak lain.

Anaknya Diduga Keracunan Susu Kadaluarsa, Puluhan Wali Siswa Mediasi ke Pihak Produsen

Mahasiswi Tewas Dibegal: Pelaku Rampas Rp 300 Ribu, Ridwan Kamil Minta Tembak di Tempat

Michael Bambang Hartono: Atlet Tertua Peraih Perunggu, pemilik PT Djarum, Kekayaan Rp 204 Triliun

"Dengan kejadian itu, kami meminta pihak sekolah agar berhati-hati menerima berbagai bentuk promosi ataupun bantuan," tegasnya.

Ia pun meminta pihak sekolah agar berkoordinasi dengan Disdikbud agar tak terjadi kejadian yang sama di kemudian hari.

"Jangan sampai terjadi lagi di waktu yang akan datang," ujarnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved