Prabowo Subianto Kritik Pemerintah: Singgung Utang Hingga Pelemahan Rupiah
Ia mengatakan, saat ini perekonomian Indonesia mengalami kebocoran karena banyak kekayaan Indonesia yang tak lagi dimiliki sendiri.
Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Bakal calon presiden Prabowo Subianto mengkritik perekonomian Indonesia.
Dia menyinggung utang RI tiap hari naik Rp 1 triliun.
Dalam sambutannya di Seminar Nasional dan Bedah Buku "Paradoks Indonesia", Prabowo menyoroti utang Indonesia yang pada kuartal I 2018 menyentuh Rp 4.227 triliun atau sebesar 29,79 persen dari produk domestik bruto (PDB).
"Saudara-saudara utang pemerintahan kita naik terus ya kan, 95 juta orang masih hidup miskin. Utang pemerintah kita naik terus. Sekarang hitungannya Rp 1 triliun tiap hari," kata Prabowo di salah satu hotel kawasan Sudirman, Jakarta, Sabtu (1/9/2018).
"Ada yang mengatakan tidak ada masalah tapi para ahli yang mengerti bahwa utang itu mengancam kedaulatan," lanjut Prabowo.
• Pemilik Selembar Kalender yang Dijual di Arena Asian Games 2018 Ini Pernah Ditawar Seharga Mobil
Prabowo pun menuturkan kini ada ketimpangan antara orang kaya dan orang miskin di Indonesia.
Mengutip dari Data Bank Dunia, di Indonesia ada 40 orang terkaya yang memiliki kekayaan 584 kali rata-rata orang Indonesia lainnya.
"Pertumbuhan ekonomi tidak naik, Indonesia terancam negara miskin selamanya. Ya bener ada orang Indonesia yang kaya raya. Satu persen menguasai setengah kekayaan, 10 persen terkaya menguasai 75 persen kekayaan Indonesia," tuturnya.
Sejumlah tokoh hadir dalam kesempatan ini seperti Hashim Djojohadikusumo, Mien Uno, Rizal Ramli, dan Fadli Zon.
Buku "Paradoks Indonesia" ditulis Prabowo pada 2017 silam, yang berisi pandangan strategis Indonesia di mana sebagai negara kata tetapi masih banyak rakyat hidup miskin.
Kritik Pelemahan Rupiah
Bakal capres yang diusung Partai Gerindra, PKS, PAN, dan Demokrat, Prabowo Subianto, menilai, melemahnya rupiah lantaran produksi dalam negeri saat ini masih kurang.
Hal itu disampaikan Prabowo saat ditemui di Hotel Sahid, Jakarta, Sabtu (1/9/2018).
Diketahui, saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di Rp 14.761.
"Masalah mata uang melemah karena produksi kita, karena kekayaan kita, tidak tinggal di Indonesia. Harus ini yang kita sadari," kata Prabowo.
Ia mengatakan, saat ini perekonomian Indonesia mengalami kebocoran karena banyak kekayaan Indonesia yang tak lagi dimiliki sendiri.