Pemkot Depok Tak Beri Bantuan, Orangtua Bayi Tanpa Anus Bingung Cari Biaya

Kondisi fisik Rayyan yang tak memiliki anus membuatnya harus menjalani kontrol dalam waktu yang ditentukan dokter.

TribunJakarta.com/Bima Putra
Oklavia Supriatin (39) menimang anaknya, Rayyan Haryo Ardianto, di kediamannya, Beji, Depok, Selasa (28/8/2018). TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, BEJI - Oklavia Supriatin (39) dan Haryanto (44) kembali harus memutar otak guna membiayai kebutuhan anaknya, Rayyan Haryo Ardianto yang baru berusia satu bulan.

Kondisi fisik Rayyan yang tak memiliki anus membuatnya harus menjalani kontrol dalam waktu yang ditentukan dokter.

Ketiadaan bantuan dari Pemkot Depok untuk membeli keperluan anak keempat mereka kian membebani kondisi keuangan orangtua Rayyan.

"Terus terang kondisi keuangan sekarang sulit banget. Ayah Rayyan sekarang juga ngojek online buat nyari tambahan uang. Sampai sekarang belum ada bantuan uang dari Pemkot Depok sama RS GPI (Grha Permata Ibu)," kata Oklavia saat dihubungi di Beji, Depok, Jumat (7/9/2018).

Meski seluruh biaya operasi pembuatan anus ditanggung BPJS Kesehatan, namun Oklavia tetap harus mengeluarkan uang untuk biaya kontrol.

Pasalnya Oklavia memilih melakukan kontrol di RS Hermina Depok yang ongkosnya tak bisa ditanggung BPJS Kesehatan.

Ia memilih RS Hermina lantaran letaknya lebih dekat dibanding RSPAD Gatot Soebroto tempat Rayyan menjalani operasi.

"Kalau kontrol di RSPAD memang gratis karena ditanggung BPJS. Tapi jaraknya jauh dan ongkosnya mahal. Pulang pergi butuh Rp 300 ribu. Kan enggak mungkin saya bawa Rayyan naik kendaraan umum dengan kondisinya," ujarnya.

Meski harus kesulitan biaya, ia bersyukur kondisi Rayyan yang nyawanya nyaris terancam karena telat mendapat penganan medis kian membaik.

Meski harus menggunakan kantung pembuangan kala buang air besar, berat tubuh Rayyan kini sudah naik hingga 3,2 kilogram.

"Alhamdulilah sekarang berat Rayyan naik hingga 3,2 kilogram. Tapi ya itu, butuh biaya untuk kontrol dan lainnya. Tanggal satu kemarin saya kontrol ke Hermina, beli susu, pampers, dan lainnya habis Rp 1 juta," tuturnya.

Sampai sekarang, baru Lurah Beji Waryono yang menemuinya untuk mengetahui kondisi Rayyan yang banyak diberitakan media.

Namun dalam kunjungannya, Waryono tak mampu memberikan bantuan uang bagi keperluan Rayyan yang hingga kini menelan biaya sekira Rp 5 juta.

Sebagai informasi, nyawa Rayyan nyaris terancam karena RS GPI Depok diduga terlambat memberi tahu bahwa Rayyan tak memiliki anus.

Jembatan Tempat 2 Balita Tenggelam di Kali Cikarang Ditutup

Baru Bebas dari Bui, Ahok Tewas Setelah Melawan Polisi

Bayi malang itu lahir pada Jumat (27/7/2018) namun baru menjalani operasi pembuatan saluran pembuangan sementara di perutnya pada Selasa (31/8/2018).

Akibatnya usus Rayyan harus dipotong beberapa sentimeter karena terinfeksi gas dan kotoran yang tertahan di perutnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved