Massa Aksi Tak Akan Bubarkan Diri Sebelum Bertemu Managing Director Grab Indonesia
Peserta unjuk rasa pun mengancam tidak akan membubarkan diri sebelum bertemu dengan Ridzki
Penulis: Suci Febriastuti | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Suci Febriastuti
TRIBUNJAKARTA.COM, KUNINGAN - Ratusan pengemudi transportasi daring individu se-Jabodetabek menyerbu Kantor Grab Indonesia, perusahan penyedia layanan on-demand, di Lippo Kuningan, Jakarta Selatan, pada Senin (10/9/2018).
Mereka melakukan unjuk rasa sejak pukul 10.00 WIB pagi tadi dan meminta Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata untuk menemui mereka.
Adapun keinginan mereka bertemu dengan Ridzki adalah untuk meminta penjelasan mengenai kebijakan-kebijakan perusahaan yang dirasa memberatkan pengemudi daring.
"Kita ingin meminta penjelasan atas apa yang dilakukan kepada kita. Kita selama ini merasa kesulitan, tapi pihak Grab tidak peduli kepada kita," kata satu diantara orator di depan Kantor Grab Indonesia, Lippo Kemang, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (10/9/2018).
• Demo di Depan Kantor Grab, Massa Aksi Sampaikan 5 Tuntutan
Peserta unjuk rasa pun mengancam tidak akan membubarkan diri sebelum bertemu dengan Ridzki.
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar hadir di lokasi untuk menjadi mediator diantara kedua pihak.
Dari pantauan TribunJakarta.com, hingga pukul 15.00 WIB, Ridzki belum menemui peserta unjuk rasa.
Adapun tuntutan yang disampaikan yaitu:
1. Menagih janji Aplikator.
2. Menolak Keras Aplikator menjadi Perusahaan Transportasi.
3. Menolak Keras Eksploitasi terhadap Driver online.
4. Menolak Keras Kartelisasi dan Monopoli Bisnis Transportasi online.
5. Bila Aplikator tidak memenuhi tuntutan Kami, maka Kami akan meminta kepada Pemerintah agar mengusir Grab dan Gojek dari Bumi Pertiwi dan membuatkan aplikasi pemerintah.