Kuasa Hukum Kaget Roy Suryo Putuskan Non Aktif dari Partai Demokrat
Kuasa Hukum Roy Suryo, Tigor Simatupang mengaku tidak mengetahui alasan kliennya mengundurkan diri dari Partai Demokrat.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Kuasa Hukum Roy Suryo, Tigor Simatupang mengaku tidak mengetahui alasan kliennya mengundurkan diri dari Partai Demokrat.
Roy Suryo meminta Partai Demokrat menonaktifkannya dari jabatan Wakil Ketua Umum Demokrat.
Tigor hanya diminta oleh Roy untuk menyebarkan surat pengunduran diri.
"Alasan pastinya belum cerita. Cuma diminta untuk kirim surat itu saja," ucap Tigor.
Tigor mengaku kaget atas keputusan tersebut.
Padahal menurutnya, Roy sudah melakukan sikap tegas dengan mengirim dia ke Kantor Kemenpora untuk mengklarifikasi seluruh hal terkait pengembalian barang-barang yang diduga masih dibawa Roy.
"Saya pikir itu sudah membuktikan bahwa Mas Roy ingin serius untuk menyelesaikan masalah ini. Tapi, saya tidak tahu kalau akan sampai begini," jelasnya.
Dirinya meminta kepada seluruh pihak agar tetap menahan diri untuk tidak menuduh secara berlebihan kepada Roy Suryo.
Pasalnya, pihak Kemenpora juga sudah diminta untuk menelusuri lebih lanjut kebenaran aset-aset tersebut.
"Kami juga telah meminta kepada pihak kemenpora agar lebih lanjut menelusuri kemungkinan lain soal aset itu. Bagi kami, masih tidak masuk akal seorang mantan menteri membawa barang-barang itu dan sampai sekarang belum dikembalikan," tegas dia.
Diketahui, Partai Demokrat resmi menonaktifkan Roy Suryo dari posisinya sebagai wakil ketua umum.
Demikian diungkapkan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hinca Panjaitan
Alasannya, Roy diminta untuk terlebih dahulu menyelesaikan masalahnya atas surat permintaan pengembalian aset negara Kementerian Pemuda dan Olahraga.
"Benar. Per hari ini, kami resmi menonaktifkan mas Roy sebagai Waketum agar dia fokus menyelesaikan permasalahannya dengan kemenpora," singkat Hinca kepada Tribun, Jakarta, Jumat (14/9).
Keputusan tersebut, lanjut dia, sudah diproses sejak minggu lalu, jauh sebelum Roy mengirimkan surat pengunduran diri dari partai berlambang Mercy itu.