Bolos Sekolah, Pelajar di Depok Dihukum Push Up dan Nyanyi Indonesia Raya

Mereka diminta mengucap janji dengan lantang tidak akan melakukan hal serupa, push up dan menyanyikan lagu Indonesia secara serempak

Penulis: Bima Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
Istimewa
Sejumlah pelajar yang membolos saat diminta menyanyikan lagu Indonesia Raya, Sukmajaya, Depok, Selasa (18/9/2018) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, SUKMAJAYA - Sebanyak 28 pelajar SMA yang membolos sekolah dan bermain di warung internet (warnet) dan rental Playstation terjaring razia Satpol PP dan Dinas Pendidikan Kota Depok.

Satu pelajar diamankan di warnet dekat Taman Merdeka Depok, empat orang di warnet Atlantis Jalan Sentosa, tujuh orang di rental PS LPK Tri Agency, dan 16 orang di rental Playstation Jalan Proklamasi Ujung.

Karena diamankan saat masih mengenakan seragam sekolah dan membawa buku pelajaran, mereka tak bisa mengelak saat disergap Satpol PP Kota Depok.

"Tadi dilakukan razia pelajar yang membolos sekolah lagi. Ada 28 pelajar SMA yang membolos, mereka keluyuran dan main game online di Warnet dan rental Playstation Will Sukmajaya," kata Kasatpol PP Kota Depok Yayan Arianto di Sukmajaya, Depok, Selasa (18/9/2018).

Setelah didata dan dilaporkan ke pihak sekolah dan orangtua, mereka dibina oleh Satpol PP dan Disdik Kota Depok.

Mereka diminta mengucap janji dengan lantang tidak akan melakukan hal serupa, push up dan menyanyikan lagu Indonesia secara serempak.

Air di Kampung Apung Kapuk Tak Pernah Mengering Sekalipun saat Musim Kemarau

Hal ini bertujuan untuk memberikan efek jera kepada 28 pelajar SMA yang masih berusia belasan itu.

"Mereka diminta berjanji tak akan membolos. Tadi juga ada yang dihukum push up beberapa kali dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Tujuannya agar mereka jera dan tal melakukan hal serupa," ujarnya.

Sementara pemilik Warnet dan rental Playstation mendapat teguran karena memperbolehkan pelajar bermain di jam sekolah.

Selain karena memasuki tahun ajaran baru, razia digelar guna menekan tindak tawuran di kalangan pelajar.

"Terkadang ada pelajar yang membolos ke Warnet atau rental Playstation. Tadi sudah kami imbau kepada pemiliknya agar tidak memperbolehkan pelajar bermain di jam sekali sekolah," tuturnya.

Yayan menuturkan razia serupa akan terus digelar guna memberi efek jera kepada pelajar yang membolos.

Khususnya di lokasi tempat warnet dan rental Playstation berada dan kerap disambangi pelajar saat membolos.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved