Oknum Ormas Disebut Lakukan Pungli di Ruko Galaxy Bekasi, Polisi Masih Tunggu Laporan Warga
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Indarto meminta warga yang merasa menjadi korban tindak pidana agar segera melapor.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Rr Dewi Kartika H
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Indarto meminta warga yang merasa menjadi korban tindak pidana agar segera melapor, hal itu agar memudahkan pihaknya dalam melakukan tindakan.
Termasuk kata dia, terkait dugaan pungutan liar (pungli) yang dilakukan sejumlah preman berkedok oknum organisasi masyarakat (ormas) yang meminta uang sebesar Rp 5 juta kepada pemborong renovasi salah satu ruko di Jalan Taman Galaxy Raya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
"Untuk korbannya saya tunggu untuk laporan pasti saya tindak, saya juga berharap masyarakat ketika ada tindak pidana segera laporkan agar kita cepat bertindak," kata Indarto, Selasa (18/9/2019).
Dia juga memastikan, siapapun yang melakukan tindakan apalagi pemerasan dengan ancaman termasuk perbuatan melanggar hukum dan bisa dipidanakan.
"Siapapun ormasnya itu gak boleh, perbuatan pemerasaan itu gak boleh apalagi dengan ancaman kekerasan itu masuk pidana bisa dihukum," ungkap Indarto.
Indarto juga akan melakukan tindakan preventif dengan cara mengumpulkan ormas-ormas yang ada di Kota Bekasi agar tidak ada lagi tindakan pungli atau pemerasan oleh oknum yang mengatasnamakan ormas.
• Okmum Ormas Lakukan Pungli hingga Jutaan Rupiah ke Pedagang, Begini Komentar Polisi
"Saya pikir itu oknum ya bukan ormasnya, kita akan atur waktu dengan teman-teman ormas supaya secara internal dia juga memastikan anggotanya tidak melakukan perbuatan perbuatan pemerasan," ucap Indarto.
Sebelumnya, aksi premanisme berkedok organisasi masyarakat terjadi di kawasan ruko komplek Galaxy, Jalan Taman Galaxy Raya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
Baru-baru ini, salah satu ruko yang tengah dalam pengerjaan renovasi disatroni empat orang pria yang mengaku perwakilan dari ormas.
Mereka meminta uang sebesar Rp 5 juta, bahkan ketika permintaan tersebut tidak dikabulkan, empat orang yang mengaku dari ormas itu datang kembali dan mengancam ingin merusak.
Aksi tersebut juga terekam kamera CCTV, dalam rekaman, terlihat pemimpin pemborong renovasi ruko terlibat adu mulut dengan empat orang pria yang diduga sedang meminta uang jatah.
Kejadian itu terjadi pada Jumat, (14/9/2018), menurut pengakuan karyawan pemborong renovasi ruko, keempat orang itu sempat datang pada Selasa (11/9/2018), saat itu mereka telah diberikan uang sebesar Rp 500 ribu.
"Tadi datang lagi mereka berempat juga orangnya sama, atasan saya enggak mau kasih uang lagi karena kemarin sudah dikasi Rp 500 ribu, tapi mereka tetep minta Rp 4,5 juta lagi, karena total yang diminta Rp 5 juta," kata Lukman salah satu karyawan pemborong renovasi ruko