Anies Jamin Pelayanan RSUD Tak Terganggu karena Kendala BPJS Kesehatan
"Mudah-mudahan nggak (ganggu). Saya berharap sekali solusi likuiditas yang dialami oleh BPJS ini bisa segera diselesaikan," kata Anies Baswedan.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjamin pelayanan di RSUD kawasan DKI Jakarta tak akan terganggu lantaran adanya kendala yang oleh BPJS Kesehatan.
Diketahui, BPJS Kesehatan belum membayarkan tagihan biaya kesehatan di delapan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di wilayah DKI Jakarta lantaran iuran yang dibutuhkan untuk pembayaran tunggakan tak sebanding dengan iuran awal yang diperoleh dari masyarakat.
"Mudah-mudahan nggak (ganggu). Saya berharap sekali solusi likuiditas yang dialami oleh BPJS ini bisa segera diselesaikan," kata Anies Baswedan kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta Kamis, (20/9/2018).
Kendati demikian, Anies mengatakan bahwa sebenarnya sejauh ini pihaknya telah melakukan langkah-langkah untuk mengatasi kekurangan dana pelayanan kesehatan di RSUD DKI Jakarta.
Salah satunya adalah dengan melakukan bridging terminologi finansial untuk mengisi kekosongan kebutuhan obat-obatan.
Namun, faktanya, upaya tersebut masih terkendala dalam penerapannya si beberapa tempat.
"Jakarta sudah ada langkahnya, dengan bridging terminologi finansial untuk mengisi kekosongan. Tapi di banyak tempat kesulitan. Mudah-mudahan dengan solusi kemarin dari pemerinrah untuk pendekatan cukai, punya dampak kepada warga," tuturnya.
Perlu diketahui, sebelumnya BPJS Kesehatan dikabarkan belum membayarkan total tagihan biaya kesehatan di delapan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di kawasan DKI Jakarta.
Berdasarkan informasi yang TribunJakarta.com dapatkan, delapan RSUD yang menjadi korban keterlambatan bayar BPJS Kesehatan tersebut adalah RSUD Tarakan, Koja, Cengkareng, Budi Asih, Pasar Rebo, Pasar Minggu, Duren sawit, dan RSUD Tugu Koja.