Tinggal Tidur Telantarkan Anjing Kritis Hingga Mati, Pemilik Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar
"Karena kita biasa kasih vitamin itu kok yang satu ini ngga seaktif yang lain," ujarnya.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, PAMULANG - Nadhila, pemilik anjing jenis Siberian Husky, menggugat perdata Rp 1,3 miliar seorang dokter hewan karena dianggap menelantarkan anjingnya yang tengah dalam keadan kritis.
Saat ditemui TribunJakarta.com di bilangan Villa Cinere Mas, Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Kamis (20/9/2018), ia menceritakan kronologi penanganan drh Indira yang dianggapnya menelantarkan tersebut.
Kejadian tersebut bermula pada Senin (28/5/2018), selepas buka puasa, saat Nadhila tengah memberikan vitamin kepada anjing-anjingnya, ia mendapati satu anjingnya terlihat lemas.
"Karena kita biasa kasih vitamin itu kok yang satu ini ngga seaktif yang lain," ujarnya.
Satu dari enam anak anjing peranakan Siberian Husky albino yang langka itu, pun langsung dibawa ke klinik tempat drh Indira berpraktik, di bilangan Cinere, Depok.
Klinik tersebut dipilih karena lokasinya yang dekat dan kebutuhan penanganan darurat.
Namun anak anjing yang mulai lemas itu hanya mendapat suntikan anthistamine dan berpesan agar si anjing tidak diberi apa-apa terlebih dahulu.
Tak hanya itu, Nadhila juga mengatakan drh Indira sempat mengucapkan, "Semoga bisa ngelewatin malam ini ya mbak."
Perkataan itu yang kemudian dimaknai Nadhila kalau anak anjing kesayangannya itu dalam keadaan kritis.
Sang dokter menyudahi penanganan medisnya dan berjanji akan mengunjungi langsung rumah tempat anak anjing itu dipelihara pagi hari keeaokan hari.
Nadhila pun sulit tidur.
Ia menjaga hewan yang dia sayang itu dengan terus berada di sampingnya. Permintaan dokter untuk memisahkan si anjing sakit dalam kandang yang diberi lampu pun dilakukan.
"Saya di sebelahnya saja. Tapi enggak bisa ngapa-ngapain, karena kata dokter kan enggak boleh dikasih apa-apa, takutnya perutnya enggak nerima," ujarnya.
Hingga pagi harinya pukul 07.00 WIB Selasa (29/5/2018), Nadhila sibuk menghubungi drh Indira menagih janji kedatangannya. Namun ia tak dapat jawaban apa-apa, hingga pukul 14.00 WIB si dokter baru membalas dengan hal yang menurutnya aneh.