Pilpres 2019
Sederet Label Sandiaga Uno: Santri Post Islamisme, Ulama dan Setara Karl Marx
Label baru Sandiaga Uno setelah jadi cawapres pendamping Prabowo: santri post Islamisme, ulama, sampai setara ilmuwan Karl Marx.
Penulis: Yogi Gustaman | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA — Pelabelan santri post Islamisme, ulama, tajir alias saudagar menempel pada Sandiaga Uno ketika muncul sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto.
Label terakhir memang menempel pada mantan wakil gubernur DKI Jakarta ini karena muncul sebagai pengusaha muda yang sukses, bersama partnernya, merintis PT Recapital Advisors dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk.
Istilah tajir yang dalam bahasa Arab berarti pedagang atau pengusaha, membawa Sandiaga masuk dalam daftar orang terkaya Indonesia ke-85 dari 150 versi GlobeAsia 2018.

Masih menurut cover story yang dirilis GlobeAsia, pada 2017 kekayaan Sandiaga menyentuh angka 500 juta dollar AS dan menurun pada 2018, di mana berkurang menjadi 300 juta dollar AS.
Santri post Islamisme
Setelah terpilih mendampingi Prabowo di Pilpres 2019, Sandiaga mendapat status baru dari Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman.

PKS, Gerindra, PAN, belakangan Demokrat menyusul, adalah partai pengusung Prabowo-Sandiaga.
Menurut Sohibul Iman, kedua tokoh ini sudah berkiprah dan berprestasi di bidangnya masing-masing.
"Kita ingin menggandengkan kepemimpinan nasionalis seperti Pak Prabowo dengan kepemimpinan Islam atau kepemimpinan kaum santri," ujar Sohibul Iman dalam jumpa pers bersama di depan kediamanan Prabowo di Kertanegara, Jakarta, Kamis (9/8/2018) malam.
Sohibul mengakui, dalam kacamata publik selama ini, Sandiaga tidak masuk dalam kategori santri. Namun, ia mengaku memiliki pandangan berbeda.
"Saya kira, beliau hidup di alam modern. Tapi beliau mengalami proses spiritualisasi dan Islamisasi. Saya bisa mengatakan, Saudara Sandi merupakan sosok santri di era post Islamisme," ujar Sohibul.
"Mudah-mudahan dia benar-benar menjadi contoh pemimpin Muslim yang kompatibel dengan perkembangan zaman," tambah Sohibul.
Ulama versi Hidayat Nur Wahid
Setelah Sohibul Iman, giliran politikus PKS Hidayat Nur Wahid menyematkan label ulama kepada Sandiaga.
Hidayat merasa perlu menjelaskan label ulama kepada Sandiaga. Ia sampai mempertegas makna ulama merujuk Alquran, menukil Surat Fathir ayat 28 dan surat As-Syua'ra ayat 197.
