Pilpres 2019
JoSmart Sebut Gerakan #2019GantiPresiden Mengandung Arti Memecah Belah
"Kami hanya ngasih pesan saja. Siapapun deklarasi, silakan, tapi yang jelas ujungnya adalah bahwa ini pesta demokrasi, ini bukan mau perang,"
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, SERPONG - Ketua Dewan Pimpunan Pusat (DPP) Jokowi Smart (JoSmart), Herri Sosiawan, memberi tanggapan atas deklarasi #2019GantiPresiden yang baru saja digelar di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel).
Herri menanggapi deklarasi itu, selepas mengukuhkan JoSmart Banten, di Saung Kuring, Serpong, Tangsel, Minggu (22/9/2018).
Menurutnya, kegiatan deklarasi sah saja asalkan muaranya adalah menyampaikan pendapat dalam rangka pesta demokrasi, terkait Pemilu yang diadakan setiap lima tahun sekali.
"Kami hanya ngasih pesan saja. Siapapun deklarasi, silakan, tapi yang jelas ujungnya adalah bahwa ini pesta demokrasi, ini bukan mau perang, bukan mau ganti semuanya, ini hal yang lima tahun sekali," ujarnya.
Ketua relawan yang mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf itu mengatakan ketidaksetujuannya dengan gerakan tagar ganti presiden. Menurutnya, tagar tersebut mengandung arti memecah belah.
• Penumpang KRL Tujuan Stasiun Tanah Abang Tertahan di Stasiun Jatinegara
• Sedang Berada di Panggung, Sandiaga Uno Tiba-tiba Kecup Pipi Ahmad Dhani, Intip Aksinya
• Kebakaran Akibat Ledakan Tabung Gas Tewaskan Pemilik Rumah di Cengkareng
"Kasian masyarakat kalau selalu dikasih sesuatu yang menakutkan. Kasihlah sesuatu yang memberikan semangat memberikan optimisme," ujarnya.
"Saya tidak setuju tagar ganti presiden. Menurut saya tagar itu mengandung arti yang memecah belah itu statement saya," tegasnya.