Suporter Tewas

Bus yang Ditumpangi Suporter Persib Dirusak Kawanan Pemuda di Depok

Beruntung tak sempat terjadi bentrokan yang mengakibatkan korban jiwa karena kawanan pemuda itu melarikan diri.

Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Kaca bus yang ditumpangi suporter Persib pecah akibat lemparan batu, Sukmajaya, Depok, Senin (24/9/2018).  

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, DEPOK - Bus bercat hijau dengan pelat nomor B 1707 EVG yang mengantar puluhan suporter Persib menyaksikan laga Persib VS Persija dirusak sekelompok orang tak dikenal saat melintas di Jalan Raya Proklamasi, Minggu (24/9/2018) sekitar pukul 04.30 WIB.

Koordinator rombongan, Yansen yang melaporkan kasusnya ke Polresta Depok mengatakan bus yang ditumpanginya sempat dibuntuti sekitar 10 pemuda.

Mereka membuntuti bus menaiki lima sepeda motor secara berboncengan saat bus melintas depan Pasar Agung.

"Pas lewat Pasar Agung itu kaca bus dilempar batu besar, seperti batu konblok sampai kaca busnya pecah. Untungnya enggak ada penumpang yang kena lemparan batu," kata Yansen di Mapolresta Depok, Senin (24/9/2018).

Sebelum dilempari batu, sekelompok pemuda yang mengenakan kaos berwarna oranye itu meminta sopir menghentikan laju bus.

Namun sopir bus, Asep tak menuruti keinginan mereka dan tetap melajukan busnya menuju Jalan Raya Kemakmuran.

Selain melempari batu, sekelompok pemuda itu juga melontarkan kata-kata kasar yang ditujukan ke penumpang bus.

"Sempat memaki kami juga, kata-kata kotor lah pokoknya. Waktu dilempar batu pertama kami belum turun. Nah pas kedua, di daerah Tanah Baru mereka lempar batu lagi, di sana kami baru turun," ujarnya.

Beruntung tak sempat terjadi bentrokan yang mengakibatkan korban jiwa karena kawanan pemuda itu melarikan diri.

Sementara Yansen dan suporter Persib lainnya memilih melanjutkan perjalanan ke Bandung guna menyaksikan tim jagoannya bertanding.

"Saat kami turun dari bus mereka mencar semua, akhirnya kami tetap melanjutkan perjalanan. Pulang dari Bandung, kami akhirnya kita menggunakan kendaraan online. Supaya enggak ada kejadian serupa pas berangkat," tuturnya.

Asep menjelaskan kaca bagian depan dan kiri bus TNI yang ditumpangi mereka pecah akibat dilempar batu besar berukuran konblok.

Ia menyebut anak-anak yang mengenakan atribut berwarna org itu masih berusia belia layaknya pelajar SMA.

"Masih remajalah, enggak ada yang tua. Mereka pakai baju sama slayer warna oren. Mereka nyuruh turun penumpang saya di bus sambil ngacung-ngacungin tangan," kata Asep.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved