Gempa Bumi Donggala
Gempa Bumi Donggala: Satu Orang Meninggal Dunia, 10 Orang Luka-luka, Puluhan Rumah Rusak
Cuitan yang disampaikan Sutopo sejak 2 jam yang lalu itu saat gempa bumi mengguncang Donggala dengan kekuatan 5,9 Skala Richter (SR).
Penulis: Erlina Fury Santika | Editor: Erik Sinaga
TRIBUNJAKARTA.COM - Gempa bumi yang mengguncang Donggala menelan satu korban jiwa.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui akun Twitternya, @Sutopo_PN, Jumat (28/9/2018).
Cuitan yang disampaikan Sutopo sejak 2 jam yang lalu itu saat gempa bumi mengguncang Donggala dengan kekuatan 6,0 Skala Richter (SR).
Selain menelan satu korban jiwa, Sutopo menjelaskan sedikitnya ada 10 orang luka-luka.
Sementara itu puluhan rumah dikabarkan roboh dekat pusat gempa.
Sutopo menambahkan, daerah yang mengalami kerusakan ada di Kecamatan Sinreja, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Dilansir dari Kompas.com, lewat siaran pers Sutopo menjelaskan, awalnya, Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis bahwa gempa berkuatan 5,9 magnitudo, namun kemudian dikoreksi menjadi 6 magnitudo.
Menurut Sutopo, pusat gempa berada di 2 kilometer arah utara Kota Donggala pada kedalaman 10 kilometer Gempa terjadi pada pukul 14.00.00 WIB.
Sumber gempa berasal dari sesar Palu Koro. Sutopo menyebutkan, getaran gempa dilaporkan dirasakan di daerah Donggala IV MMI, Palu III MMI, Poso II MMI).
Gempa tidak berpotensi tsunami.
"Posko BNPB telah mengkonfirmasi ke BPBD Kabupaten Donggala terkait dampak gempa. Gempa dirasakan di wilayah Kabupaten Donggala, Kota Palu dan Parigi Moutong. Secara umum gempa dirasakan berintensitas sedang selama 2 hingga 10 detik. Gempa dirasakan beberapa kali karena adanya gempa susulan," jelas Sutopo.
Dijelaskan Sutopo, gempa dirasakan sangat keras terjadi di Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, karena dekat dengan pusat gempa.
Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah.
Terkait korban yang meninggal, Sutopo menjelaskan korban tertimpa oleh bangunan yang roboh.
"Evakuasi masih dilakukan oleh petugas. Pendataan dan penanganan darurat masih dilakukan," tandasnya.