Gempa di Donggala
BNPB: 844 Orang Meninggal dan Ribuan Orang Mengungsi Akibat Gempa dan Tsunami di Palu
Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan, sebanyak 844 orang meninggal dunia di Kota Palu dan Kabupaten Donggala akibat gempa dan tsunami hingga siang ini.
Penulis: Nawir Arsyad Akbar | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nawir Arsyad Akbar
TRIBUNJAKARTA.COM, MATRAMAN - Badan Penanggulangan Bencana (BNPB), kembali melansir data terkini korban jiwa yang disebabkan oleh musibah gempa dan tsunami yang melanda Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan, hingga Senin (1/10/2018) pukul 13.00 WIB, sebanyak 844 orang meninggal dunia di Kota Palu dan Kabupaten Donggala akibat gempa dan tsunami.
"Korban akibat gempa, jumlah korban jiwa sampai dengan hari ini tercatat 844 orang meninggal dunia," ujar Sutopo di Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin (1/10/2018).
Adapun rincian jumlah korban meninggal dunia sebagai berikut :
1. Kota Palu : 821 orang meninggal dunia (744 orang sudah teridentifikasi)
2. Kabupaten Donggala : 11 orang meninggal dunia
3. Kabupaten Parigi Moutong : 12 orang meninggal dunia
4. Korban hilang : 90 orang
5. Pengungsi : 48.025 jiwa yang tersebar di 103 titik
Sutopo menjelaskan, bahwa kebanyakan korban meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan saat gempa.
Namun, untuk korban meninggal atau luka-luka di Kabupaten Donggala, BNPB masih belum mendapatkan informasi yang lebih, karena jaringan listrik dan komunikasi yang masih lumpuh.
"Percepatan pemulihan jarinagn listik, karena belum semua listrik kota masih padam. Apalagi kalau malam gelap gulita, maka terjadi kesulitan untuk tim SAR gabungan," ujar Sutopo.
Sutopo menambahkan, bahwa tim SAR gabungan masih melakukan proses evakuasi, yang kini sudah dibantu oleh sejumlah alat berat yang sudah sampai kemarin malam.
• Menakar Peluang Keponakan Prabowo Jadi Wakil Gubernur DKI dan Prosedur Pembahasan di DPRD DKI
• Ponsel Terus Berdering, Cerita Sutopo Kasih Informasi Bencana Meski Lawan Kanker Paru Stadium 4B
"Alat berat sudah berdatangan, namun kita memerlukan alat berat dengan jumlah yang banyak. Jadi alat-alat berat diperlukan karena untuk membantu proses evakuasi," ujar Sutopo.