Jumlah Pengedar Narkoba yang Terjaring Operasi Nila Jaya 2018 di Depok Meningkat
Bila pada tahun lalu operasi Nila Jaya tercatat 12 kasus dengan 16 tersangka bandar narkoba, operasi Nila Jaya 2018 tercatat 25 kasus dengan 27 TSK.
Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, DEPOK - Jumlah tersangka kasus narkoba yang terjaring operasi Nila Jaya 2018 Polresta Depok selama selama (12/7/2018) hingga (26/9/2018) meningkat dibanding operasi Nila Jaya tahun 2017.
Bila pada tahun lalu operasi Nila Jaya tercatat 12 kasus dengan 16 tersangka bandar narkoba, operasi Nila Jaya 2018 tercatat 25 kasus dengan 27 tersangka.
"Jumlah kasus dan tersangka di Operasi Nila Jaya 2018 ini meningkat. Tahun lalu ada 12 kasus dengan 16 tersangka, kalau sekarang ada 25 kasus dengan 27 tersangka. Rata-rata tersangka ini pemain baru, belum ada yang residivis," kata Kasat Narkoba Polresta Depok Kompol Indra Tarigan, di Mapolresta Depok, Senin (1/10/2018).
Indra merinci, Sat Resnarkoba Polresta Depok mengamankan 16 tersangka, Polsek Bojong Gede tiga tersangka, Limo satu tersangka, Beji dua tersangka, Sawangan tiga tersangka, dan Pancoran Mas dua tersangka.
Sebanyak 287 gram ganja dan 172 gram sabu senilai puluhan juta diamankan dari 27 tersangka yang seluruhnya laki-laki dengan kisaran umur 21 hingga 56 tahun.
Meski jumlah tangkapan pengedar ganja lebih banyak, tapi secara keseluruhan sabu menjadi jenis narkotika terbanyak yang beredar di Depok.
"Yanto paling banyak beredar di Kota Depok itu tetap sabu, beberapa waktu terakhir peredaran sabu mengalahkan peredaran ganja," ujarnya.
Bekas Kapolsek Senen ini menyebut berdagang narkoba kian menjadi mata pencaharian para tersangka yang dicokok.
Sementara untuk pembeli, Indra menjelaskan bila pembeli berasal dari kalangan pelajar hingga pekerja.
• Pengakuan Ojol yang Viral Bawa 2 Anaknya Ngojek, Nyaris Bunuh Diri karena Suami Lakukan KDRT
• Viral Bawa Dua Anaknya Narik, Driver Ojek Online Wanita Ini Ungkap Alasannya
"Depok ini menjadi wilayah transit, banyak sasaran mereka tidak mengenal usia baik tua, muda dan berbagai kalangan pelajar, intelektual juga ada yang terkena kasus narkoba," katanya.