Kisruh Honor Penari Ratoh Djaroe, Siswa: Pas Latihan Cuma Makan Roti Sama Teh Kemasan

Dari 13 kali latihan, masing-masing siswi menerima honor tari sekiranya sebesar Rp 650 ribu.

Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma
Tampak depan gedung SMAN 46 Jakarta di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (1/10/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Kisruh honor penari Ratoh Djaroe Asian Games 2018 yang terjadi di sejumlah sekolah di DKI Jakarta, juga terjadi di SMAN 46 Jakarta.

Diketahui, sebanyak 81 siswi SMAN 46 Jakarta yang menjadi penari Ratoh Djaroe, melakukan latihan sebanyaj 13 kali di Gelora Bung Karno (GBK) sebelum tampil pada pembukaan Asian Games 2018.

Dari 13 kali latihan, masing-masing siswi menerima honor tari sekiranya sebesar Rp 650 ribu.

Hal inilah yang menjadi permasalahan, karena seluruh peserta tari merasa bahwa honor tari yang diterimanya semestinya bisa lebih besar dari angka Rp 650 ribu.

Hal ini dikarenakan, selama latihan seluruh siswi SMAN 46 Jakarta penari Ratoh Djaroe merasa tidak mendapatkan fasilitas yang baik seperti sekolah lainnya.

"Bus kami untuk latihan aja gak ada ac-nya, terus atapnya bocor," ucap seorang siswi penari Ratoh Djaroe di depan SMAN 46 Jakarta, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (1/10/2018).

Bahkan, sejumlah penari lain yang tak ingin disebut namanya mengatakan, bahwa konsumsi mereka ketika latihan hanyalah roti dan teh kemasan.

Hal tersebut, sangat berbeda dengan konsumsi siswi sekolah lainnya yang juga turut berpartisipasi menjadi penari Ratoh Djaroe.

Piala Asia U-16, Fakhri Husaini: Saya Bangga dengan Perjuangan Anak-anak di Lapangan

6 Rumah Kontrakan Terbakar di Cilandak, Warga Kini Tinggal di Tenda Pengungsian

"Enam kali latihan kayaknya konsumsi kami cuma roti sama teh kemasan aja, sementara siswi sekolah lainnya makannya itu enak, kaya makanan fastfood gitu," keluh sejumlah penari.

Akhirnya, baru pada latihan ketujuh para penari Ratoh Djaroe SMAN 46 Jakarta mulai mendapatkan konsumsi yang lebih baik, yaitu nasi bungkus.

Namun, ratusan murid kelas XI dan XII SMAN 46 Jakarta masih terus meminta penjelasan dan sisa anggaran penari Ratoh Djaroe yang diduga sebesar Rp 88 juta.

Oleh sebab itu, pada Jumat 28 September 2018 mereka melakukan aksi demo di sekolahnya, menuntut transparansi dan kejelasan sisa dana yang diduga sebesar Rp 88 juta tersebut.

Hingga berita ini ditulis, TribunJakarta.com belum mendapatkan konfirmasi dari pihak SMAN 46 Jakarta.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved