Kurangi Pengidap HIV/AIDS, Pemkot Jakarta Barat akan Lakukan Sosialisasi dan Pemetaan ke Masyarakat

"Rata-rata populasi kunci ada wanita pekerja seks, pengguna napza suntik (penasun), lelaki seks dengan lelaki, dan waria," kata Weningtyas.

Penulis: Novian Ardiansyah | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/NOVIAN ARDIANSYAH
Sekretaris Kota Jakarta Barat Eldi Andi (kanan) dan Kasudin Kesehatan Kota Jakarta Barat Weningtyas Purnomo Rini (kiri) di Ruang Wijaya Kusuma, kantor Wali Kota Jakarta Barat, Senin (1/20/2018).s 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Novian Ardiansyah

TRIBUNJAKARTA.COM, KEMBANGAN - Pemerintah Kota Jakarta Barat melalui Suku Dinas Kesehatan akan melakukan sosialisasi dan koordinasi pemetaan populasi kunci HIV/AIDS serta Survei Terpadu biologis dan pelaku (STBP).

Sosialisasi dan pemetaan tersebut dilakukan sebagai upanya untuk mendata sekaligus mengurangi jumlah pengidap HIV/AIDS di Jakarta Barat.

Sekretaris Kota Jakarta Barat, Eldi Andi mengatakan, sosialisasi dan pemetaan tersebut akan dilaksanakan pada Oktober hingga November 2018.

Nantinya sosialisasi dan pemetaan akam dilakukan di sejumlah tempat hiburan serta wilayah lainnya di delapan kecamatan di Jakarta Barat.

"Total ada sekitar 200 titik. Kita sudah bersama-sama mengimbau kepada pengusaha tempat hiburan mari kita sama-sama saling membuka dalam rangka kebaikan. Kita juga sudah membuat surat tugas dan surat edaran," ujar Eldi di Ruang Wijaya Kusuma, kantor Wali Kota Jakarta Barat, Senin (1/10/2018).

Eldi menambahkan, kegiatan tersebut juga merupakan upaya pemerintah untuk mencapai target three zero pada tahun 2030.

"Mudah-mudahan target yang ingin dicapai tahun 2030, three zero itu bisa terwujud. Zero New HIV Infection, Zero Stigma and Discrimination dan Zero AIDS Related Death. Itu yang diharapkan dari sosialisasi pemetaan," kata Eldi.

Sementara itu Kasudin Kesehatan Jakarta Barat, Weningtyas Purnomo Rini mengatakan ada empat kelompok utama yang menjadi sasaran dalam sosialisasi dan pemetaan HIV/AIDS.

"Rata-rata populasi kunci ada wanita pekerja seks, pengguna napza suntik (penasun), lelaki seks dengan lelaki, dan waria," kata Weningtyas.

Dalam kegiatan tersebut, lanjut Weningtyas, pihaknya juga akan menggandeng aparat dari kepolisian, TNI, LSM, serta Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Jakarta Barat.

Ponsel Terus Berdering, Cerita Sutopo Kasih Informasi Bencana Meski Lawan Kanker Paru Stadium 4B

Menakar Peluang Keponakan Prabowo Jadi Wakil Gubernur DKI dan Prosedur Pembahasan di DPRD DKI

"Kegiatan Jakarta Barat ini didudukung oleh LSM dan lain-lain untuk menemukan. Memang harus banyak yang dibutuhkan karena untuk mengurangi. Kita guyub Pemkot dengan LSM, KPA dan pengusaha tempat hiburan malam," ujarnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved