Waspada Calo Tilang di Kejakasaan Negeri Jakarta Utara, Tak Sedikit Warga Kena Tipu

Praktik percaloan marak di Kejaksaan Negeri Jakarta Utara sehingga tak sedikit masyarakat tertipu akibat jasa mereka.

Editor: Y Gustaman
TribunJakarta.com/Afriyani Garnis
Warga mengantre untuk menebus SIM dan STNK mereka yang ditilang di Kejakasan Negeri Jakarta Utara, Senin (1/10/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Afriyani Garnis

TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Praktik percaloan marak di Kejaksaan Negeri Jakarta Utara sehingga tak sedikit masyarakat tertipu akibat jasa mereka.

Setiap harinya, banyak orang mengantre di Kejaksaan Negeri Jakarta Utara untuk mengambil SIM dan STNK yang disita oleh kepolisian karena terbukti melakukan pelanggaran di jalan raya. 

Saking banyaknya orang, hal ini dimanfaatkan para calon, tapi tak sedikit mereka menipu dengan memberikan janji palsu.  

Satu di antara korban calon adalah Bai Roqayah (57). Warga Kelapa Gading, Jakarta Utara, bermaksud menebus Surat Izin Mengemudi (SIM) anaknya yang ditahan pada Mei 2016.

Roqayah tak mendapat respon baik dari calo yang sebelumnya berniat membantu keperluannya.

"Saya sudah sebulan menunggu kepastian dari S (inisial nama calo), tapi dia tidak ada respon baik. Sering menghindar sampai bilang sedang sakit," ujar Roqayah kepada wartawan TribunJakarta.com pada Senin (1/10/2018).

"Pernah bilang untuk menjemput sendiri surat tilang asli ke rumahnya, tapi saat ditemui nomornya tidak aktif," sambung dia.

Terhitung sejak 31 Agutus 2018 Roqayah menjalin komunikasi dengan calonya.

Namun, belum ada kepastian kapan SIM anaknya akan ditebus oleh calo tersebut.

Sebelumnya, ia diminta untuk membayar Rp 200 ribu untuk memakai jasa si calo.

"Saya baru bayar Rp 100 ribu dikasih nomor teleponnya tapi susah dihubungi," ujar Roqayah.

Selain Roqayah, Poniman (26) juga tertipu calo yang ditemuinya di Kejaksaan Negeri Jakarta Utara pada Agustus lalu.

Poniman langsung memberikan uang Rp 150 ribu untuk memakai jasanya.

"Saya bayar Rp 150 ribu saat itu, dia sempat SMS saya tapi pakai nomor yang berbeda-beda," ujar Poniman.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved