Batu Akik di Pasar Rawa Bening Jakarta Timur Mulai Diminati Gen Z

TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Generasi Z yang lahir pada 1997-2012 mulai menggemari batu akik nusantara yang dijajakan pedagang batu akik di Pasar Rawa Bening, Jatinegara, Jakarta Timur.

Kepala Pasar Rawa Bening, Ahmad Subhan mengatakan dalam beberapa waktu terakhir banyak Gen Z yang datang membeli berbagai batu akik nusantara untuk dikenakan sebagai aksesoris.

"Kaum Gen Z nih yang memang sekarang-sekarang ini menyukai batu-batu akik ya. Karena memang dari warnanya maupun dari coraknya bagus," kata Subhan di Jakarta Timur, Selasa (14/10/2025).

Dia mencontohkan banyak Gen Z datang membeli batu bacan hingga kalimaya, bahkan ada beberapa dari mereka yang sengaja memesan batu akik untuk dijadikan mas kawin.

Diharapkan para Gen Z  ini dapat membawa kembali kejayaan batu akik, sekaligus menjaga warisan budaya dan memperkenalkan batu-batu nusantara ke tingkat dunia.

"Kebanyakan anak-anak mahasiswa. Dia karena menyukai warna-warnanya. Kalimaya itu di sini cukup banyak peminat, karena batunya itu unik, kecil-kecil, dan harganya standar," ujarnya.

Subhan menuturkan untuk memperkenalkan ragam batu nusantara para pedagang di Pasar Rawa Bening juga menjajakan dagangannya secara online melalui akun media sosial.

Pada Pasar Rawa Bening juga tersedia sejumlah laboratorium untuk menguji kualitas batu akik, sehingga warga tidak perlu khawatir dengan kualitas batu mereka beli.

"Kalau Gen Z untuk dibikin aksesoris semacam gelang atau cincin atau kalung. Termasuk mas kawin, jadi enggak perlu susah mencari model karena kita sudah ada fasilitas," tuturnya.

Komunitas Pecinta Bacan

Di sisi lain, Bacan Academy, sebuah wadah bagi komunitas pecinta batu bacan nusantara kini hadir di Jakarta Gems Centre atau Pasar Rawa Bening, Jatinegara, Jakarta Timur.

Bacan Academy bertujuan membantu memberikan edukasi terkait bacan, sekaligus mempromosikan batu bacan agar semakin dikenal masyarakat.

Pengurus Bacan Academy, Airlangga mengatakan edukasi penting agar warga, kolektor, maupun pedagang mengenal karakteristik dan kualitas batu bacan sesuai ragam jenisnya.

"Dengan adanya Bacan Academy, semua kita edukasikan tentang perbatuan bacan semua. Dari segala bentuk material bacan, bacan palamea, majiko, doko, bisori," kata Airlangga, Senin (13/10/2025).

Diharapkan dengan edukasi diberikan para pembeli tidak khawatir dan akan tertipu ketika berbelanja batu bacan, khususnya saat mereka melakukan transaksi pembelian secara online.

Pasalnya banyak pembeli yang khawatir ketika membeli batu bacan secara online tanpa memiliki pengetahuan terkait karakteristik, terlebih bila harga batu dibeli mencapai jutaan rupiah.