Asian Para Games 2018

Kesuksesan Asian Para Games 2018 Dipersembahkan untuk Masyarakat Palu dan Lombok

Seperti diketahui, dalam bencana tersebut juga menelan korban atlet paralayang Indonesia yang tengah mengikuti kejuaraan bertajuk Palu Nomoni 2018

Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta
Ketua INAPGOC, Raja Sapta Oktohari (ke empat dari kiri) saat di panggung acara Asian Para Games 2018 yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Minggu (30/9/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA – Indonesia kembali berduka, setelah rangkaian gempa bumi dengan magnitudo hingga 7,4 mengguncang Sulawesi Tengah dan menimbulkan tsunami di perairan Palu dan sekitarnya, Jumat (28/9/2018).

Insiden itu mengakibatkan banyaknya korban meninggal yang hingga kini telah mencapai 1300 an orang.

Ketua panita pelaksana Asian Para Games, Raja Sapta Oktohari pun menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo agar Asian Para Games bisa berjalan dengan  sukses sehingga bisa menghibur para korban bencana di Lombok dan Palu.

“Yang utama adalah bahwa indonesia sedang berduka dan kita tahu saudara-saudara kita yang ada di Lombok, Palu, Donggala hari ini masih berduka dan masih berusaha untuk mengutamakan keselamatan dan mencari keluargnya,” kata Okto di GBK Arena, Senayan, Jakarta, Selasa (2/10/2018).

“Walaupun kejadian di sana tapi kita semua bisa merasakan, Presiden tadi juga menyampaikan bahwa Asian Para Games ini harus besar dan akbar. Kita akan persembahkan kesuksesan Asian Para Games bagi saudara kita yang ada di lombok dan Palu. Mudah-mudahan kalau sukses itu berarti bentuk hadiah atau hiburan dari kami untuk memberikan kegembiraan kepada masyaraat indonesia, khususnya bagi saudara kita yang terkena bencana,” sambungnya.

Inapgoc: Dana Sponsor Untuk Kepentingan Atlet Asian Para Games 2018

Seperti diketahui, dalam bencana tersebut juga menelan korban atlet paralayang Indonesia yang tengah mengikuti kejuaraan bertajuk Palu Nomoni 2018 yang melibatkan tiga cabang, yakni paralayang, downhill, dan panjat tebing.

Dua atlet yang ditemukan di reruntuhan hotel Roa Roa pada Selasa (2/10/2018) pagi adalah Ardi Kurniawan dan Franky Kowaas. Total, empat atlet sudah ditemukan dalam kondisi meninggal. Sebelumnya pada Senin (1/10/2018), dua atlet ditemukan tewas adalah Petra Mandagi dan Glen Montoalu. 

Sementara itu tiga atlet masih dalam proses pencarian. Mereka adalah atlet asal Korea Selatan, Lee Dong-jin, kemudan atlet Indonesia Reza Kambey, dan Serda Fahmi.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved